BOJONEGORO – Setelah dilakukan pengundian lapak pedagang yang berjualan di Pasar Kota Bojonegoro dan penataan agar menjaga jarak serta menggunakan masker, hari Kamis 14/05/2020, pukul 04.00 WIB aktivitas kembali normal.
Penutupan pasar menyusul adanya hasil Rapid test yang dilakukan Tim medis Gugus Tugas Kabupaten Bojonegoro 7/05 lalu, dan diperoleh hasil reaktif positif pada sejumlah pedagang.
Data yang dihimpun media ini, 569 orang pedagang di tiga pasar yakni pasar Kota, Banjarejo dan Dander yang di rapid test, terdapat 151 orang dengan hasil reaktif.
BERITA TERKAIT: https://kabarpasti.com/pasar-kota-segera-dibuka-pedagang-wajib-pakai-masker-dan-tunjukkan-kartu/
Beberapa hari lalu, para pedagang yang reaktif positif telah dijemput Gugus Tugas Kecamatan guna menjalani isolasi selanjutnya juga telah di SWAB test atau PCR, sebagian besar pedagang juga telah pulang ke rumah masing-masing karena dinyatakan sehat.
Plt. Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Bojonegoro, Sukaemi, saat dikonfirmasi awak media beberapa hari lalu, menyampaikan aktivitas dagang di pasar Kota akan dibuka hari Kamis pukul 04.00 WIB, sesuai dengan penjelasan yang disampaikan saat pengundian lapak.
“Hari Kamis 14/05 aktivitas pasar akan dimulai dengan penataan yang harus ditaati oleh para pedagang,” kata Sukaemi.
Para pedagang telah mengikuti pengundian lapak, sesuai nomor lapak nanti akan dibuatkan kartu pedagang. “Sehingga pedagang yang tidak memiliki kartu dan tidak menggunakan masker tidak diperbolehkan masuk,” jelas Kepala Dinas Perdagangan Bojonegoro.
Jam buka, untuk yang berada di luar/di jalan 04.00 – 07.00 WIB, dan untuk yang di dalam pagar jam 07.00 – 14.30 WIB.
Sementara itu, saat awak media berada di sekitar pasar Kota, sejumlah pedagang mengeluhkan singkatnya waktu berjualan, sehingga hasilnya kurang maksimal.
BERITA TERKAIT: https://kabarpasti.com/warga-yang-reaktif-positif-telah-dijemput-dan-jalani-isolasi/
“Kami hanya punya waktu 3 jam berjualan, sehingga hasilnya kurang maksimal, harapannya seperti awal yakni mulai jam 01.00 WIB sebab yang kita layani adalah pedagang rengkek,” kata Sumiati.

Lapak lesehan pedagang yang telah diundi juga banyak yang kosong (tidak ditempati). Siti Alifah, pedagang asal desa Ngraseh Kecamatan Dander, dirinya justru lebih memilih berjualan di Ponco atau di jalan MH Thamrin. “Di lapak jalan KH Ashari saya jualan sendirian, tidak ada pedagang lainnya”. (lud/red)