Hal tersebut disampaikan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh saat menerima Silaturahmi Kebangsaan 50 Guru Besar, Doktor dan Cendekiawan seluruh Indonesia di Ballroom NasDem Tower, Jakarta Pusat, akhir pekan ini.
“Ketika pemahaman dan keteladanan tersebut tidak mampu disosialisasikan dengan baik ke dalam seluruh strata kehidupan masyarakat maka akan ada konsekuensi yang cukup mahal yang harus dipikul bangsa ini sekarang ataupun ke depan,” tegas Surya.
Orang nomor satu di Partai NasDem itu mengajak semua pihak untuk bisa meninggalkan sesuatu yang baik untuk menjadi kenangan yang baik di masa depan. NasDem menurutnya, tidak ingin melihat setiap pemilu hanya menghasilkan rutinitas sirkulasi kekuasaan tanpa kehadiran pemimpin yang berkualitas dan layak diteladani.
Dalam kesempatan tersebut Surya juga menekankan arti pentingnya keberlanjutan pendidikan politik bagi masyarakat Indonesia. Dia mengajak seluruh elemen untuk menyumbangkan pemikirannya bagi keberlanjutan bangsa ini termasuk dari institusi yang paling penting kehadirannya yakni institusi pendidikan.
Surya juga mengajak semua guru besar, doktor dan cendikiawan yang datang dari berbagai latar belakang dan disiplin keilmuan itu untuk bersama-sama mendharmabaktikan diri membedah setiap permasalahan dan mencari solusi bersama demi terciptanya masa depan bangsa Indonesia.
“Harapan kita semua, kita mau melihat kemampuan pertahanan berbangsa dan bernegara atau Republik Indonesia ini semakin hari semakin lebih baik kehidupannya untuk masa depan,” kata Surya.
Doktor Suryani Motik mengatakan kehadiran Forum Guru Besar, Doktor dan Cendekiawan Indonesia ke NasDem Tower merupakan bentuk penghargaan terhadap apa yang dilakukan Ketua Umum NasDem Surya Paloh dan Partai NasDem dalam menyambut pesta demokrasi 2024 mendatang.
“Tentunya didorong dan dimotivasi oleh rasa ingin berkontribusi terhadap pembangunan bangsa dan dalam rangka mencari alternatif-alternatif solusi dari apa yang dihadapi bangsa ini,” kata dia.
Menurutnya, pemilu merupakan alat paling efektif untuk melihat ke depan sehingga Forum Guru Besar, Doktor, dan Cendekiawan Indonesia ingin mendengarkan apa saja yang ada di benak Ketua Umum Partai NasDem dalam melihat dan memecahkan persoalan-persolaan bangsa ke depan.
“Kita berharap kepemimpinan ke depan bisa mengurangi persoalan bangsa. Usaha-usaha untuk mewujudkan pemikiran, gagasan dan kehendak politik sebagaimana yang dimaksud, hanya bisa dicapai melalui “Jembatan Emas” prosedur demokrasi, yaitu Pemilu (Pileg, Pilpres dan Pilkada) yang bebas, jujur, adil dan bersih, berkualitas serta beradab,” pungkasnya.(*/red)