Kabar Pasti
  • Home
  • Peristiwa
  • Politik & Kebijakan
  • Hukum & Pemerintahan
  • Pendidikan & Kesehatan
  • Desa & Budaya
  • Kolom
    • Olahraga & Hiburan
    • Ekonomi & Wisata
    • Lensa Pasti
    • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Peristiwa
  • Politik & Kebijakan
  • Hukum & Pemerintahan
  • Pendidikan & Kesehatan
  • Desa & Budaya
  • Kolom
    • Olahraga & Hiburan
    • Ekonomi & Wisata
    • Lensa Pasti
    • Video
No Result
View All Result
Kabar Pasti
No Result
View All Result
Home Desa & Budaya

Panen Bawang Merah, Petani Berharap Bantuan Benih Dari Pemerintah

Thursday, 19 March 2020 - 14: 18
Panen Bawang Merah, Petani Berharap Bantuan Benih Dari Pemerintah

Panen Bawang Merah milik Alek di Desa Kumpulrejo Kecamatan Kapas Bojonegoro. Foto : Dok Redaksi

BOJONEGORO – Mayoritas petani tadah hujan di Kabupaten Bojonegoro hari ini mulai menginjak masa panen padi. Tapi berbeda dengan salah satu petani di Desa Kumpulrejo Kecamatan Kapas Bojonegoro ini, dirinya mengaku mencari alternatif tanaman produktif lain yakni Bawang Merah.

Aleks (30 tahun) sengaja menanami 1 hektar sawahnya dengan Bawang Merah. Meski tak seberuntung musim sebelumnya, siang ini petani muda ini melakukan panen yang lumayan.

“Lumayan Mas, tetep panen meski tak sebaik musim kemarin, 1 hektar ini hanya dapat 4 – 5 ton,”terangnya.

Baca Juga

Kembangkan Potensi SDM dan Kearifan Lokal, Pemdes Mojoagung – Soko Study ke Gunung Kidul dan Semarang

Serbu Gedung DPR RI, Ribuan Perangkat Desa se-Indonesia Tuntut Masa Jabatan Tetap

Menurutnya, di musim kemarin harganya bisa tembus 35 ribu per kilogram dan hari ini hanya kisaran 15 ribu saja.

Sehingga menurut petani muda ini, dirinya mengaku tetap mendapatkan untung 45 juta, karena biaya yang di keluarkan dalam sekali tanam satu hektar sebesar 15 juta.

Dirinya mengaku, di musim penghujan tanaman bawang merahnya rentan terhadap penyakit utamanya layu terbakar ( jawa: mbun upas) sehingga hasilnya tak bisa maksimal, banyak tanaman yang kering dan mati.

“Harapan kita ada bantuan bibit dari pemerintah daerah, juga obat-obatan untuk mencegah penyakit bawang merah,” pintanya.

Kasdi (50 tahun) petani lain mengakui hal yang sama dalam panen di musim ini. “Tetap panen cuma hasilnya tidak maksimal, karena musim hujan, air tidak kekurangan tapi tanaman banyak yang mati,” terangnya.

Menurutnya berbeda dengan waktu kemarau, meski kesulitan air tanaman berkembang lebih baik dan harga juga lebih baik.(Cipt/Shint)

SendShareTweet

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak

© 2022 Kabarpasti.com

No Result
View All Result
  • Home
  • Peristiwa
  • Politik & Kebijakan
  • Hukum & Pemerintahan
  • Pendidikan & Kesehatan
  • Desa & Budaya
  • Olahraga & Hiburan
  • Ekonomi & Wisata
  • Kolom

© 2022 Kabarpasti.com

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist