Kabar Pasti
  • Home
  • Peristiwa
  • Politik & Kebijakan
  • Hukum & Pemerintahan
  • Pendidikan & Kesehatan
  • Desa & Budaya
  • Kolom
    • Olahraga & Hiburan
    • Ekonomi & Wisata
    • Lensa Pasti
    • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Peristiwa
  • Politik & Kebijakan
  • Hukum & Pemerintahan
  • Pendidikan & Kesehatan
  • Desa & Budaya
  • Kolom
    • Olahraga & Hiburan
    • Ekonomi & Wisata
    • Lensa Pasti
    • Video
No Result
View All Result
Kabar Pasti
No Result
View All Result
Home Desa & Budaya

Optimis Merawat Budaya, Desa Beji Lestarikan Nyadran di Sendang Arum

Wednesday, 19 May 2021 - 15: 00
Optimis Merawat Budaya, Desa Beji Lestarikan Nyadran di Sendang Arum

Pagelaran wayang kulit di Sendang Arum, Beji, Kedewan, Bojonegoro. Foto: Redaksi

BOJONEGORO – Beragam budaya Jawa masih lestari hingga kini. Diantaranya tradisi Nyadran di wilayah Bojonegoro, Jawa Timur yang masih terus terawat. Seperti yang dilakukan warga masyarakat Desa Beji, Kecamatan Kedewan diujung barat Kabupaten Bojonegoro yang menggelar Nyadran hari ini, Rabu (19/5/2021).

Ritual tahunan warga yang digelar di Sendang Arum pada Rabu Kliwon di Bulan Syawal tiap tahunnya menambah khasanah budaya di Bojonegoro sebagai bukti optimis masyarakat menempatkan budaya sebagai bagian dari martabat mereka dalam hubungan sosial, alam sekitar dan penciptanya.

Dalam Nyadran ada spirit silaturahmi, penghargaan terhadap bumi dan leluhur hingga wujud syukur kepada Illahi. Membawa menu sedekah dalam nampan merekapun berkumpul untuk berdo’a bersama bagi keselamatan dan kesejahteraan warga.

Baca Juga

Memakmurkan Masjid Muhammad Yusuf, Takmir Dirikan Club MMA

Meski Medan Sulit, BKD Jalan Beton di Soko Temayang Bojonegoro sudah selesai 100 Persen

Kepala Desa Beji, Rahayuningsih menyampaikan bahwa tradisi tahunan di desanya tak pernah lekang oleh waktu.

“Entah kapan dimulai, ritual tahunan ini terus ada sebagai penghormatan kepada leluhur pendiri desa dan wujud syukur terhadap bumi,” terang perempuan ini.

Konon menurut warga, saat dulu kala warga di wilayah ini sangat kesulitan air, akhirnya beberapa warga berusaha mencari sumber air secara bersama-sama. Dalam perjalanan mencari sumber air, pada hari Rabu Kliwon di bulan Syawal salah satu rombongan Kembet Siji (satu dari mereka terperosok dalam lumpur) dan munculah air dari situ. Akhirnya warga sepakat menempati lokasi ini dan menamakannya dengan Desa Beji (Kembet Siji), dimana tempat terperosok tersebut kini menjadi Sendang Arum yang selalu digunakan sebagai tempat selamatan dalam Nyadran tahunan.

“Disamping selamatan, di Sendang Arum juga selalu digelar wayang kulit saat Nyadran,” terang Pak Muksin salah satu tokoh masyarakat setempat.

Terlihat dari pantauan media ini, Sendang Arum masih sangat berfungsi bagi persediaan air warga setempat, meski bentuknya sudah berubah menjadi sumur Dekker. Beberapa pipa nampak bergelantungan menuju ke rumah-rumah penduduk sekitar yang membutuhkan untuk mengalirkan air dengan mesin pompa air.

Karena pandemi Covid-19 yang masih saja ada, agenda selamatan digelar sederhana dan wayang kulit dengan lakol “Turunne Dewi Sri” hanya digelar saat siang hari saja berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Kegiatan selamatan juga dihadiri oleh Forpimka dan warga setempat.(shint/cipt)

SendShareTweet

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak

© 2022 Kabarpasti.com

No Result
View All Result
  • Home
  • Peristiwa
  • Politik & Kebijakan
  • Hukum & Pemerintahan
  • Pendidikan & Kesehatan
  • Desa & Budaya
  • Olahraga & Hiburan
  • Ekonomi & Wisata
  • Kolom

© 2022 Kabarpasti.com

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist