BOJONEGORO – Di tengah merebaknya pandemi Covid-19 yang terjadi dalam satu bulan terakhir, masyarakat ramai memburu berbagai obat ramuan tradisional yang dipercaya dapat mencegah Virus Corona sekaligus untuk meningkatkan imunitas dan daya tahan tubuh seperti jahe, kunyit, serai hingga madu asli.
Seperti yang dialami peternak lebah Madu Bojonegoro Wahyu Setiawan, mengaku usaha madu yang digelutinya langsung melonjak beberapa kali lipat setelah mewabahnya Corona.
“Ditengah wabah ini mulai mencuat memang penjualan madu meningkat, banyak warga yang memburu madu Jonegoro an ini, tiga hari ini penjualan bisa mencapai lebih dari Rp 5 juta per hari,” jelas pria ini.
Wahyu mengaku di hari-hari biasa penjualan tidak pernah sampai segitu kecuali saat ada pameran atau event. Meski dirinya mengaku belum dapat memastikan madu yang dijualnya dapat menjadi penangkal virus corona. Hanya saja dari berbagai referensi yang ada madu bermanfaat untuk menjaga kekebalan dan daya tahan tubuh. Untuk pembeli online dari luar kota hari ini juga banyak, sementara yang gratis ongkos kirim hanya konsumen dalam kota Bojonegoro saja.
Untuk harga Madu Jonegoroan Wahyu tetap mematok harga mulai Rp 40 ribu hingga Rp 150 ribu sesuai kemasan masing-masing.
“Bagi kita selama sistem imun dan kekebalan tubuh baik, insyaallah akan mampu menjadi salah satu senjata untuk bisa memerangi virus,” ujar Kader NasDem ini.
Sebagai informasi bahwa madu Jonegoroan adalah madu murni yang memiliki tingkat keaslian madu alami yang berasal dari budidaya Lebah Apis Mellifera dengan model budidaya berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain karena mengejar musim pembungaan tanaman pakan Lebah seperti bunga pohon Randu, Sengon, Sono, Karet, Rumput Liar, Jagung dan sejenisnya. Adapun lokasi pengembangan madu ini mulai dari awal ada di Kecamatan Kapas dan Balen, dan saat ini produk Madu Jonegoroan telah memiliki Sertifikat Departemen Kesehatan dengan kategori Produk Industri Rumah Tangga(PIRT).(Shint/Red)