Kabar Pasti
  • Home
  • Peristiwa
  • Politik & Kebijakan
  • Hukum & Pemerintahan
  • Pendidikan & Kesehatan
  • Desa & Budaya
  • Kolom
    • Olahraga & Hiburan
    • Ekonomi & Wisata
    • Lensa Pasti
    • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Peristiwa
  • Politik & Kebijakan
  • Hukum & Pemerintahan
  • Pendidikan & Kesehatan
  • Desa & Budaya
  • Kolom
    • Olahraga & Hiburan
    • Ekonomi & Wisata
    • Lensa Pasti
    • Video
No Result
View All Result
Kabar Pasti
No Result
View All Result
Home Hukum & Pemerintahan

Nyentrik, ASN Pria Bojonegoro Bersarung di Hari Santri Nasional

Tuesday, 22 October 2019 - 10: 41
Nyentrik, ASN Pria Bojonegoro Bersarung di Hari Santri Nasional

Beberapa ASN Bojonegoro nampak Nyentrik Bersarung di Peringatan Hari Santri Nasional. Foto : Dok. Redaksi

BOJONEGORO – Hari ini adalah Hari Santri Nasional(HSN) yang diperingati oleh seluruh bangsa Indonesia. Ditetapkan oleh Presiden Jokowi pada 22 Oktober 2015 di Masjid Istiqlal Jakarta. Penetapan HSN meneladankan semangat jihad kepada para santri tentang keindonesiaan yang digelorakan oleh para ulama. Tanggal 22 Oktober merujuk satu peristiwa bersejarah seruan jihad KH Hasjim Asy’ari pada 22 Oktober 1945. Seruan perintah kepada umat Islam untuk berperang (jihad) melawan tentara Sekutu yang ingin kembali menjajah NKRI pasca-Proklamasi Kemerdekaan.

Peringatan HSN di Bojonegoro tahun ini nampak begitu berbeda dengan peringatan pada tahun-tahun sebelumnya. Karena Bupati Anna Mu’awanah sebelumnya telah menginstruksikan agar para pejabat dan Aparatur Sipil Negara (ASN) pria di lingkungan OPD untuk memakai busana muslim dan bersarung.

“Pejabat serta pegawai diwajibkan mengenakan busana muslim. Untuk pejabat laki-laki, memakai atasan putih dan bawahan sarung. Untuk wanita mengenakan busana muslimah,” ujar Riza salah satu pegawai Bappeda.

Baca Juga

Komunikasi Kemenkeu-PPATK Dinilai Tak Sinergis

Berkah Ramadhan, 6 Bansos Akan Segera Cair!

Nampak begitu Nyentrik, beberapa ASN pria dalam upacara HSN di Alun-alun Kota Bojonegoro mengenakan sarung dan berpeci mulai pagi ini. Mereka mengawali agenda pelayanan dilingkungan OPD masing-masing dengan busana khas santri.

Saat diminta komentar oleh awak media kabarpasti.com terkait keterlibatan ASN dalam Hari Santri dengan kewajiban memakai busana muslim dan bersarung, pria ini berkomentar dengan penuh diplomatis.

“Iya setidaknya banyak pelajaran yg bisa diteladani oleh ASN/awam dengan terilibat bersama dalam upacara peringatan hari santri nasional,”jawabnya.

Menurut Riza dengan berbusana ala santri, seorang awam bisa merasakan bagian dari santri, harapannya bisa meneladani perjuangan para santri.

“Santri memiliki tradisi menghormati dan menghargai hubungan sesama manusia serta menjunjung hubungan dengan Tuhan. Tradisi itu sangat dibutuhkan untuk menjaga persatuan di negara yang memiliki beragam perbedaan,”tegas pria ini.

“Tradisi itu pula yang perlu dimiliki ASN sebagai bagian dari benteng NKRI,” tuturnya.

Seperti berita sebelumnya yang merujuk Surat Edaran Bupati Bojonegoro, penggunaan busana muslim/muslimah ini wajib dikenakan mulai hari Selasa, Rabu dan Kamis (22 sampai 24 Oktober 2019) dalam rangkaian Peringatan HSN.(Redaksi)

SendShareTweet

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak

© 2022 Kabarpasti.com

No Result
View All Result
  • Home
  • Peristiwa
  • Politik & Kebijakan
  • Hukum & Pemerintahan
  • Pendidikan & Kesehatan
  • Desa & Budaya
  • Olahraga & Hiburan
  • Ekonomi & Wisata
  • Kolom

© 2022 Kabarpasti.com

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist