TUBAN – Senja memerah, sore ini kami serombongan tiba di kawasan Pantura, tempatnya di wilayah Palang, Kabupaten Tuban. Lokasinya dipinggir Jalan Raya Deandles. Hanya ingin mencicipi kuliner yang banyak diburu para pecinta kuliner jajanan. Namanya sama persis dengan penyebutan di Bojonegoro, Pelas, lauk sederhana berbahan dasar Jagung yang dibeberapa wilayah lain disebut Dadar Jagung.
Segera kami turun, tepat di timur Balai Desa Palang, ya “Pelas Bu Siti”. Terlihat begitu sederhana, perempuan tua ini nampak menggoreng hasil tumbukan Jagung yang sudah dicampur adonan dan bumbu tradisional. Dalam wajan minyak panas, ditata rapi dipinggir wajan, seperti para pemburunya yang lagi antri bejajar menunggu makanan yang terlihat gurih dan lezat ini.
Bu Siti (65 tahun) mengaku sudah berjualan kuliner Pelas Jagung ini hampir 35 tahun.
“Sampun dangu Mas, hampir 35 tahun disini, tapi dulu dengan dapur biasa,” terangnya.
Menurutnya, dari dulu tiap pagi sudah melayani Pondok Pesantren yang ada didepannya, juga banyak pesanan dari Tuban. Bu Siti mengaku kini dirinya terus menjajakan Pelas mulai sore hari dari pukul 16.00 hingga 21.00 malam.
Tak hanya pecinta kuliner asal Tuban saja yang memburu makanan tradisional ini, saat antri, awak media ini juga bersamaan dengan warga asal Rembang, Lamongan yang juga mampir untuk membawa oleh-oleh Pelas Bu Siti buat keluarganya.
“Pedas dan gurihnya pas, kalau kebetulan lewat sini saya pasti mampir,” terang Rani (30 tahun) yang warga Brondong, Lamongan ini.
Tak rugi, jika Anda melewati Palang di Raya Deandles untuk sejenak berhenti menikmati kuliner tradisional ini, karena rasanya dijamin berbeda dengan Pelas Jagung pada umumnya. (BK)