SORE sedikit mendung di bawah pohon Kersen nan rindang di seputaran Jalan Dr. Soeharso Kota Bojonegoro. Warung Bu Tyok tepatnya, beberapa Pengusaha dan Kontraktor Lokal berbincang ringan, namun sesekali agak serius.
Mereka membahas berbagai persoalan menarik Bojonegoro. Utamanya seputar pembangunan infrastruktur yang sedang gencar dilakukan Pemerintah. Nampak gayeng juga seorang pengusaha hotel dan restoran yang juga salah satu anggota Dewan Riset Daerah (DRD) Bojonegoro, Moch. Subekhi.
Beberapa persoalan pekerjaan infrastruktur yang tahun ini dianggarkan hingga 600 milyard dengan berbagai romantika lapangan dibahas sangat detail namun tetap dalam kenikmatan rasa Kopi Kothok.
Sudirman salah satu kontraktor lokal memprediksi bahwa pekerjaan tahun ini tak akan tuntas dengan mulus. Alasannya banyak kegiatan lapangan yang dikerjakan rekanan tanpa disertai dengan kekuatan financial yang cukup. Di beberapa lokasi menurut beliau ada yang tak dikerjakan hingga bulanan. Entah karena financial atau kesulitan bahan, nyatanya pekerjaan terhenti. Ditambah lagi, perencanaan Dinas terkait yang menggabungkan beberapa paket pekerjaan menjadi satu sehingga nilainya menjadi besar baik dalam fisik pekerjaan maupun financial. Ini tentu akan berpengaruh pada kinerja lapangan apalagi dengan durasi waktu yang sangat minim. Sudah di ujung tahun.
Kondisi ini tentu diamini oleh kontraktor yang lain. Mereka semua optimis untuk kegiatan dengan nilai di bawah 10 milyard akan dapat terselesaikan, karena mereka akan berusaha mempertahankan nama baik perusahaan demi kompetensinya untuk kegiatan-kegiatan kedepan. Namun project dengan nilai diatas 10 milyard, mayoritas pengusaha lokal ini sangat pesimistis akan terselesaikan.
Disisi lain, spirit membagun Bojonegoro menjadi tanggungjawab kita semua sebagai warga masyarakat yang ingin terus nyengkuyung segala bentuk pembangunan di kota kelahiran. Alangkah indahnya jika pembangunan ini kita garap bersama, cancut tali wondo, gotong royong, merasa handarbeni bahkan kholobis kunthul baris agar semua mampu memberikan sumbangsih bagi kemajuan Bojonegoro.
Tanpa punya niatan menyalahkan si pembuat kebijakan, para pengusaha lokal berharap ada pilihan-pilihan realistis agar infrastruktur yang dibangun kedepan tidak lagi karut-marut, berkualitas, selesai tepat waktu hingga serapan anggaranpun bisa maksimal, semua saling diuntungkan baik rekanan, pemerintah dan masyarakat yang notabene adalah pemilik sekaligus pemanfaat hasil-hasil kerja pembangunan.
Sambil terus menikmati Kopi Kothok seduhan Bu Tyok, sore itu mereka terus berbincang. Moh. Subekhi yang Anggota DRD Kabupaten Bojonegoro nampak larut dalam bincang keluh rekan-rekan sesama pengusaha lokal ini. Mungkin ini juga sebagai sarana beliau untuk mendapatkan input, saran hingga solusi bagi lembaganya dan rekomendasi kepada pemerintah ke depan agar perjalanan pembangunan dengan segala lika-likunya akan mampu terjawab hingga capaian progress pembangunan berjalan semakin maksimal.
Pak Muh, sapaan akrab pengusaha hotel dan restoran ini terus menggali apa yang sedang terjadi, apa yang seharusnya bisa dilakukan bersama agar segala persoalan terkhusus soal infrastruktur dengan durasi yang semakin pendek ini ada solusi cerdas dan tepat untuk menyelesaikannya.
Beliau pun bermaksud membawa masukan-masukan ini pada pertemuan DRD secepatnya. Dengan penuh harap beliau berpesan agar mereka yang telah sanggup menyelesaikan kegiatan tetap optimistis merealisasikan. Tetap dengan semangat kebersamaan, merasa ikut memiliki seluruh potensi dan hasil pembangunan di Bojonegoro. Semua mesti optimistis menatap masa depan pasti lebih gemilang.(Kust)