BOJONEGORO – Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kecamatan (Musrenbang cam) sebagai sarana pembahasan perencanaan prioritas pembangunan tingkat kecamatan, hari ini Rabu (11/03/20) di gelar oleh Pemerintah Kecamatan Sukosewu Kabupaten Bojonegoro di Pendopo Kecamatan setempat.
Sebagai tindak lanjut dari mekanisme perencanaan pembangunan model buttom up pasca terealisasinya Musrenbang dari 14 desa di wilayah ini, Kecamatan Sukosewu melaksanakan kegiatan berdasar jadwal yang sudah ditetapkan oleh Dinas PMD Kabupaten.
Agenda Musrenbangcam Sukosewu tahun ini nampak sangat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya karena hadirnya beberapa anggota DPRD Bojonegoro dari Daerah Pemilihan II, diantaranya Nafik Sahal dari PKB, Suyuti dari PAN dan Ahmad Suyono dari NasDem, Ludvi dari Demokrat dan Jumarianto dari Hanura. Disamping peserta wajib dalam Musrenbangcam mulai dari Forpimka, Kepala Desa dan masing-masing wakil utusan desa, tokoh agama, pemuda dan tokoh perempuan se-Kecamatan Sukosewu.
M. Yasir selaku Camat Sukosewu kembali mengingatkan apa yang menjadi prioritas desa dapat segera dilaksanakan sehingga apa yang menjadi kebutuhan warga segera terealisasi.
Sementara Nafik Sahal, salah satu anggota DPRD Bojonegoro mengajak kepada semua agar apa yang telah menjadi perencanaan daerah dari Kabupaten, Propinsi dan Pusat dapat berjalan lancar.
“Sebagai legislator kita punya tanggungjawab yang sama untuk jaring aspirasi, agar apa yang menjadi idealisme dan uneg-uneg masyarakat dapat terealisasi,”tuturnya.
Menurut legislator kawakan ini, yang perlu menjadi perhatian hari ini adalah kebutuhan kaum milenial agar jangan sampai ditinggalkan, karena bagaimanapun mereka kedepan tanggungjawab negara ada dipundaknya.
M. Noerkhan Kasubag Perencanaan Daerah Bappeda Bojonegoro menyampaikan banyak hal dalam mekanisme perencanaan pembangunan model buttom up ini.
“Menjawab permasalahan pembangunan Bojonegoro, masih banyak yang harus kita tingkatkan,”jelasnya.
Menurut Nurkhan, Indek Pembangunan Manusia kita masih ada di bawah Provinsi dan Pusat, meski Bojonegoro tergolong diantara kabupaten kaya. Di 2019 APBD Bojonegoro mencapai 7 T, sementara tahun ini 6, 4 T masih menyisakan banyak permasalahan pembangunan.
Masih menurut Noerkhan, turunnya harga minyak dunia hari ini juga berimbas pada APBD Bojonegoro 2020, sehingga Pemkab berusaha meningkatkan Pendapatan Asli Daerah dengan berbagai skema.
Nampak dari pantauan media, kegiatan Musrebangcam berlangsung antusias dan lancar karena hadirnya wakil rakyat mereka. Sementara kegiatan prioritas dari masing-masing desa hasil Musrenbangdes yang akan terentri sebagai hasil Musrenbangcam yang akan menjadi bahan Musrenbang Kabupaten dikelompokkan dalam 3 bidang yakni Sarana Prasarana, Ekonomi dan Pemerintahan. (Cipt/Kust/Red)