BOJONEGORO – Imbas pandemi Corona Virus Disease (Covid-19) menjadi persoalan yang terus fokus dibahas semua pihak. Sebagai langkah tindak lanjut guna meringankan beban masyarakat atas pandemi global ini, Pemerintah Desa Jumput Kecamatan Sukosewu Kabupaten Bojonegoro melakukan rembug desa optimasi penggunaan Dana Desa, Selasa (12/5/20) yang bertajuk Musyawarah Desa Khusus Validasi, Finalisasi dan Penetapan Penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa yang bertempat di pendopo balai desa.
Refocussing DD dalam pandemi ini diantaranya adalah untuk Pencegahan dan Penanganan Covid-19, Padat Karya Tunai dan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa.
Baca Juga : https://kabarpasti.com/hari-ini-5-8-milyar-blt-dana-desa-di-bojonegoro-telah-tersalurkan/
Ibtiyatun sebagai Kepala Desa Jumput saat ditemui media ini menyampaikan bahwa kegiatan ini dimaksudkan agar didapatkan kevalidan data penerima BLT DD agar tak terjadi tumpang tindih penerima.
“Agar tidak ada double penerima dengan bantuan Kemensos, karena itu data dari pusat, sehingga jika ada yang double segera kita lakukan perubahan vitual account BLT DD untuk dipindah kepada warga lain,” terang Kades perempuan ini.
Menurut Ibyatun, penerima BLT Dana Desa sesuai dengan kesepakatan musyawarah khusus Validasi dan Penetapan penerima BLT Dana Desa Jumput hari ini adalah 102 KK sesuai kondisi riil warga, sedang BST Kemensos ada sebanyak 117 KPM.
Berita Terkait : https://kabarpasti.com/serentak-532-kk-di-kecamatan-kota-bojonegoro-terima-blt-dana-desa/
Sementara untuk penganggaran kegiatan Covid-19 ini desa diwajibkan melakukan perubahan anggaran APBDesa dengan mengalihkan atau menunda kegiatan lain pada tahun berikutnya.
Informasi yang diperoleh media ini, Dana Desa Jumput untuk tahun anggaran 2020 ini adalah Rp. 738,938.000,- dan dialokasikan untuk BLT Dana Desa sebesar 25 persen.(Cipt/Red)