BOJONEGORO – Majelis Ulama’ Indonesia Kabupaten Bojonegoro lembaga independen yang mewadahi para ulama, zuama, dan cendikiawan Islam untuk membimbing, membina, dan mengayomi umat Islam di Indonesia. Untuk kepengurusannya, lembaga ini dalam 5 tahun sekali harus melakukan Musyawarah Daerah (Musda) untuk memilih ketua yang baru. Tahun ini sendiri adalah periode tahun ke sembilan bagi organisasi ini menentukan nahkodanya.
Bupati Bojonegoro, Anna Mu’awanah yang hadir dalam kegiatan Musda ini mengharapkan agar ulama’ dan umaro meningkatkan sinergitas dan harmonisasi dalam pelayanan kepada masyarakat. Hal itu disampaikannya dalam pembukaan Musyawarah Daerah IX MUI Kabupaten Bojonegoro di Ruang Angling Darma, Sabtu (12/09) di Kantor Pemkab setempat.
Hadir pula dalam agenda Musda ini, Ketua MUI Jawa Timur KH. Abdusshomad Buchori, Forkopimda Bojonegoro, dan diikuti MUI Kabupaten Bojonegoro serta perwakilan MUI Kecamatan se-Kabupaten Bojonegoro.
Pokok Musda pagi ini adalah pemilihan Ketua baru MUI Kabupaten Bojonegoro untuk periode 2020-2025. Dalam sambutannya Bupati Anna Muawanah menyampaikan bahwa hingga saat ini ulama dan umaro di wilayah Bojonegoro telah membangun komunikasi dengan baik sebagaimana mestinya.
“Komunikasi yang telah terbangun ini adalah hal positif yang perlu terus ditingkatkan dari waktu ke waktu,” tutur Bupati Anna.
Kedepan, Anna Mu’awanah berharap Ketua MUI yang baru dapat menjalankan amanah dengan baik dan menjaga hubungan harmonis dan menjalankan wewenang , tugas dan tanggung jawabnya serta aturan yang berlaku.
“Kami sebagai Umaro dan Ulama ingin selalu bersama-sama menjaga ketertiban dan keamanan masyarakat. Kami juga siap apabila diperlukan dalam satu meja bersama untuk membahas kesejahteraan rakyat,” harapnya.
Sebelum membuka acara Musda IX MUI, Bupati mengingatkan dan berpesan kepada semua peserta untuk terus menjaga komunikasi yang telah terjalin dan selalu menjaga keharmonisan antar instansi. (beka)