BOJONEGORO – Dalam dua bulan terakhir ini warga disuguhi maraknya informasi simpang siur Ujian Perangkat Desa dibeberapa wilayah Desa dan Kecamatan di Kabupaten Bojonegoro. Tak tanggung-tanggung mulai soal transparansi Tim Pengisian yang dirasa kurang, campur tangan Pemerintah Kecamatan hingga tuduhan munculnya jual beli Jabatan Perangkat Desa, semuanya ada, lengkap bahkan indikasi menggandeng perguruan tinggi yang hanya menjadi syarat formal melengkapi perjalanan pengisian perangkat desa tahun ini.
Muhammad Hanafi, SH, MH salah satu Akademisi Universitas Terbuka Bojonegoro menyayangkan kejadian demi kejadian ini terus terjadi dan berulang.
“Nilai hasil ujian hingga 80 keatas itu patut diduga ada kebocoran soal dan memungkinkan peserta mendapat kisi-kisinya,” ungkap dosen ini, Senin (3/5/2021)
Dirinya merasa tidak yakin dengan apa yang didapatkan oleh pemenang peserta ujian dengan nilai terlalu tinggi dan cenderung rata. Dirinya mencontohkan, pengumuman yang baru saja keluar di Kecamatan Baureno, apalagi sebagai pihak ketiga adalah Universitas Brawijaya Malang yang notabene adalah Universitas Negeri terbaik di Jawa Timur.
Menurut Hanafi, hasil seleksi terkesan mencurigakan ini perlu di kaji ulang dan di periksa oleh Pemerintah Daerah Kabupaten, meski semua tahu ini kewenangan penuh ada di tingkat desa, begitupun pihak ketiga, Dirjen Dikti patut melakukan pemantauan terhadap lembaga-lembaga tersebut.
“Kalau hanya dijadikan formalitas oleh penyelenggara baik desa maupun kecamatan kasihan peserta yang serius belajar, juga pemborosan anggaran dan hasilnya adalah perangkat desa yang tak benar-benar kredibel,” terang Tenaga Ahli Partai Demokrat DPRD Bojonegoro ini.
Prihatin terhadap lembaga-lembaga pendidikan sebagai pihak ketiga menjadi korban ulah oknum tertentu, jika benar terjadi adanya kebocoran soal. Terjadinya permainan akan selalu membikin kegaduhan di masyarakat hingga turunnya kepercayaan masyarakat dalam pelaksanaan demokrasi kita.
Menurut politisi muda ini, Perangkat Desa dari hasil seleksi yang kredibel, tanpa bermain tentu akan menentukan kemajuan sebuah desa kedepan. Ide gagasan dan kreativitas perangkat desa yang mempunyai potensi sumberdaya manusia jelas akan bersama-sama membangun desa menuju kesejahteraan dan kemakmuran warganya. (cipt/red)