TUBAN – Hari Guru Nasional (HGN) yang jatuh pada 25 November 2020 nanti merupakan momentum yang tepat untuk membuktikan adanya guru ideal yang menjadi sosok inspiratif bagi siswa. Sebagaimana kita ketahui, sosok guru yang kreatif, inspiratif dan adaptif dengan kemajuan dunia saat ini jumlahnya masih terbilang belum menggembirakan. Lembaga pendidikan di negeri ini mayoritas masih terjebak oleh rutinitas belajar-mengajar dan belum menjadi lumbung arena kreativitas dan inovasi. Padahal, di era globalisasi ini sangat memungkinkan sekolah menjadi lembaga pendorong hebat bagi daya kreativitas masyarakat.
Adalah Oktian Ika Ardhiani, seorang Kepala SDN Glagahsari, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban yang terdorong untuk terus kreatif di masa kini yang mencoba mengembangkan diri dengan menulis Buku.
Ada dua karya buku yang ditulisnya, “Pendidikan Never Stop Learning” dan “Mengasah Asih Anak Berkebutuhan Khusus” yang baru saja diluncurkan oleh perempuan ini.
“Kedua buku yang saya buat insyaallah telah menerapkan prosedur yang sesuai dengan International Standart Book Number,” terang Oktian, Kamis (19/11/2020).
Perempuan ini menceritakan bahwa dorongan untuk menulis buku karena dirinya memiliki rasa tanggung jawab kepada masa depan bangsa utamanya anak didik untuk selalu mendapatkan pendidikan yang lebih baik. Dengan harapan dan impian mewujudkan dan terciptanya bangsa yang terdidik dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, Oktian mencoba menelurkan bukunya.
Buku berjudul “Pendidikan Never Stop Learning” sebagian besar berbicara tentang Metode Pembelajaran Pendidikan dan implementasinya di lapangan, sementara “Mengasah Asih Anak Berkebutuhan Khusus” berisi teknik dan kiat bagi para pendidik dalam mengajar anak berkebutuhan khusus.
Perempuan yang juga pemrakarsa “Kripik Daun Jambu” ini memang tergolong kreatif, tak hanya menjadi seorang pendidik, berbagai kegiatan sosial pemberdayaan juga digelutinya bersama pegiat sosial diwilayah. Mengoptimalkan potensi lokal juga menjadi cita-citanya agar kehidupannya bermanfaat bagi semua orang.
Sebagaimana kita ketahui, awal mula peringatan Hari Guru Nasional dicetuskan oleh Wardiman Djojonegoro, yang kala itu sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. HGN ditetapkan berdasarkan Keppres No 78 Tahun 1994 dengan latar belakang penentuan terbentuknya Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) pada 25 November 1945. (Why)