Kabar Pasti
  • Home
  • Peristiwa
  • Politik & Kebijakan
  • Hukum & Pemerintahan
  • Pendidikan & Kesehatan
  • Desa & Budaya
  • Kolom
    • Olahraga & Hiburan
    • Ekonomi & Wisata
    • Lensa Pasti
    • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Peristiwa
  • Politik & Kebijakan
  • Hukum & Pemerintahan
  • Pendidikan & Kesehatan
  • Desa & Budaya
  • Kolom
    • Olahraga & Hiburan
    • Ekonomi & Wisata
    • Lensa Pasti
    • Video
No Result
View All Result
Kabar Pasti
No Result
View All Result
Home Peristiwa

Mimbar Akademik Dianggap Mati, Aliansi Mahasiswa Unisla Lamongan Demo Rektorat

Friday, 15 July 2022 - 15: 00
Mimbar Akademik Dianggap Mati, Aliansi Mahasiswa Unisla Lamongan Demo Rektorat

Aliansi Mahasiswa Universitas Islam Lamongan saat berunjuk rasa.

LAMONGAN – Aliansi Mahasiswa Universitas Islam Lamongan menggelar aksi unjuk rasa menuntut pencabutan SK Pembekuan BEM yang dilakukan oleh rektorat. Mahasiswa pendemo terlihat memasang karangan bunga bertuliskan “Innalillahi wainnailaihi rojiun, Turut Berduka Cita Atas Matinya Mimbar Akademi di Unisla”, Jum’at (15/7/2022).

Dipimpin Ketua BEM Unisla, Febri Hermansyah, para mahasiswa juga bergantian melakukan orasi.

“Kebebasan akademik merupakan hak anggota civitas akademika dalam melaksanakan dan mengembangkan ilmu, teknologi, seni melalui kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat sesuai dengan norma dan kelaziman akademik yang berlaku,” kata Febri.

Baca Juga

Harlah Satu Abad NU, Slank Akan Berikan Kado Spesial

Kapolres Bojonegoro Gelar Silaturahmi Bersama Ketua dan Pengurus IKS PI Kera Sakti

Menurutnya, ada empat fokus materi kritikan dan tuntutan oleh Aliansi Mahasiswa Unisla, diantaranya aspek akademis, aspek keuangan, aspek kemahasiswaan dan aspek saran prasarana. Aliansi mahasiswa menilai adanya tindakan kesewenang-wenangan birokrasi kampus terkait pembekuan BEM Unisla. Juga adanya tindakan intimidasi, intervensi, kriminalisasi yang dilakukan oleh birokrasi kampus.

“Pembekuan BEM merupakan sebuah sikap otoriter kampus, dan ini mencederai hak atas kebebasan berekspresi,” tegasnya.

Nampak, aksi beberapa mahasiswa Aliansi Mahasiswa Unisla ini dilakukan dengan santun hingga menjelang berakhir, namun spontan ada yang mengagetkan bagi pendemo dan sejumlah awak media. Tiba-tiba muncul mobil Avanza warna hitam nopol yang masuk di area unjuk rasa dan menabrak alat peraga karangan bunga yang dipasang mahasiswa.

Rupanya tak hanya sekali kendaraan tersebut menabrakkan kendaraannya, bahkan diulang hingga dua kali yang menyebabkan kursi besi dengan empat dudukan itu rusak.

Melihat insiden tersebut, Ketua BEM Unisla mengungkapkan bahwa perusakan itu bukan ulah mahasiswa, pihaknya berharap semua bisa menilai sendiri dengan apa yang telah dilakukan oleh oknum dosen tersebut.

“Kami akan terus bergerak jika tuntutan pencabutan SK Pembekuan BEM Unisla tidak dikabulkan,” tutup Febri Hermansyah.(*/red)

SendShareTweet

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak

© 2022 Kabarpasti.com

No Result
View All Result
  • Home
  • Peristiwa
  • Politik & Kebijakan
  • Hukum & Pemerintahan
  • Pendidikan & Kesehatan
  • Desa & Budaya
  • Olahraga & Hiburan
  • Ekonomi & Wisata
  • Kolom

© 2022 Kabarpasti.com

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist