BOJONEGORO – Mencoba menengok salah satu destinasi wisata yang berada di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, setelah lebih dari 3 (tiga) bulan ini dunia dan kita semua dilanda wabah virus yang masih belum juga mereda hingga wacana New Normal yang segera diterapkan.
Perjalanan awak media ini, Minggu (7/6/20) diawali dari Kota Bojonegoro menuju Waduk Grobogan yang ada di Desa Bendo, Kecamatan Kapas yang tak begitu jauh dari kota, hanya berjarak sekitar 11 kilometer saja. Sebuah destinasi wisata air yang dikelilingi hutan kecil desa dan sawah penduduk.
Pagi setengah siang kami sampai di lokasi wisata waduk yang dikelola oleh BUMDesa setempat. Hanya ada beberapa sepeda motor nampak diparkir ditempatnya, selebihnya ada juga yang dibawa masuk pada destinasi yang dua tahun terakhir ini mulai diminati warga lokal.
Area waduk nampak begitu lengang, hanya terlihat beberapa pemancing memegang gagang stick pancing dengan sesekali melempar umpan ke tengah waduk. Sepertinya mereka menghibur diri ditengah pandemi yang tak kunjung usai ini.
Muhaji (40 tahun) salah satu warga asal Plesungan, Kapas membenarkan bahwa memang Waduk belum saatnya di buka untuk umum.
“Apa Mas, ini nyari hiburan saja dari pada terus menerus dirumah jenuh rasanya,” ungkap pemuda ini.
Dirinya dan beberapa teman mancingnya sengaja datang ke tempat ini hanya sekedar ingin tahu kondisi waduk terkini, bukan karena mencari hasil pancingan tapi lebih kepada refreshing yang murah karena dekat dari tempat tinggalnya.
Setengah siang, beberapa muda-mudi yang datang semakin bertambah jumlahnya, Waduk Grobogan masih begitu terasa sejuk, langit terlihat membiru, sepertinya alam benar-benar telah begitu normal. Begitu terasa nyaman dinikmati, apalagi dengan mendirikan tenda, bisa disela-sela hutan jati yang ada atau di pinggiran waduk, benar-benar terasa berada di alam destinasi nan jauh dan mahal lainnya.
Menikmati sejuknya waduk, sesekali memandang birunya langit dan berdoa agar pandemi ini segera pergi meninggalkan dunia, meninggalkan jejaknya menuju kehidupan normal seperti sediakala meski kita harus tetap waspada dengan menerapkan budaya New Normal yang diwacanakan segera. (BeKa)