BOJONEGORO – Memacu pertumbuhan ekonomi dan daya saing menuju iklim usaha yang kondusif bisa dilakukan dengan berbagai implementasi diantaranya meningkatkan pelayanan perijinan yang prima bagi masyarakat, terwujudnya pelayanan perijinan dan penanaman modal kepada masyarakat yang mudah, cepat, dan transparan , memperbaiki kualitas layanan perijinan dan penanaman modal dan meningkatkan capaian kinerja layanan perijinan dan penanaman modal.
Untuk mewujudkan itu semua Dinas Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Kabupaten Bojonegoro melaksanakan kegiatan Temu Mitra bertajuk “Sinergitas Pemerintah, Swasta dan Masyarakat dalam kesempatan Berusaha” yang bertempat di Mall Pelayanan Publik Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, Sabtu (24/10/2020)
Nampak, agenda ini dihadiri oleh Bupati Bojonegoro, Kasi Trantib, Kasi Pelayanan Umum, Pelaku Usaha di Kecamatan Trucuk, Bojonegoro, Kapas dan Dander.
Yusnita Liasari selaku Kepala Dinas PTSP Kabupaten Bojonegoro menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mewujudkan sinergitas dan menyamakan persepsi pemahaman yang sinergis antara pemerintah, dunia usaha dan masyarakat tentang berusaha yang legal dan aman.
“Semua usaha yang ada di Kabupaten Bojonegoro harus memiliki izin yang dibutuhkan untuk memulai segala bentuk usaha,” terang Kepala Dinas perempuan ini.
Perempuan ini terus berusaha mendorong pemerintah, dunia usaha dan masyarakat untuk saling bahu membahu dan bersama-sama dalam menciptakan iklim usaha yang kondusif.
Sementara Bupati Bojonegoro, Anna Muawanah menyampaikan bahwa kegiatan ini sebagai bentuk upaya pemerintah dalam mendorong kemajuan dunia usaha di Kabupaten Bojonegoro.
“Semua perizinan usaha akan dibantu oleh Pemkab Bojonegoro. Setiap usaha harus terdaftar di pemerintah agar bisa dan lebih mudah untuk menjadi lebih besar, baik itu ijin usaha atau pajak usaha,” terang Bupati.
Menurut Bupati Bojonegoro, perijinan adalah langkah awal dari pengusaha agar usahanya bisa berkembang menjadi lebih besar.
Seperti diketahui, Bojonegoro hari ini menjadi semakin menggeliat dalam berbagai sektor usaha semenjak Bojonegoro yang dulu disebut Kota Ledre menjadi Kota Minyak dengan anggaran pendapatan daerah yang terus meningkat setiap tahunnya.(*/red)