JAKARTA – Menyoal konsep Smart City yang kini ramai diperbincangkan masyarakat, Menkominfo Johnny G Plate di Balai Sudirman dalam Expo Gerakan Menuju 100 Smart City 2019 pada Rabu (6/11/19) turut berpendapat. Menurutnya, beberapa daerah telah mencanangkan kota pintar, terutama sejumlah kota di Indonesia tengah gencar melakukan percepatan menjadi smart city. Meski demikian soal pendanaan juga perlu mendapat perhatian serius. Karena dengan pendanaan yang memadai percepatan menuju smart city akan bisa segera dilakukan.
Seperti diketahui, sejak tahun 2017 pemerintah memiliki program 100 smart city. Tujuannya membimbing kabupaten dan kota untuk mendesain masterplan smart city supaya pemanfaatan teknologi dapat dimaksimalkan.
“Fulus, fulus, fulus. Ada itu, beres. Makanya, kita mesti mencari skema pembiayaannya. Apa ini dari APBN? Kalau beban APBN, prioritasnya seperti apa. Pak Presiden sudah mengingatkan secara khusus penggunaan APBN secara prioritas. Jangan asal belanja, bisa berapa pun APBN bisa menguap begitu saja. Habis dibelanjakan, tidak memberikan hasil. Nah, itu harus betul-betul fokus,” jelas politisi Partai NasDem ini.
Kendati demikian, Menteri Johnny akan membuka ruang diskusi dengan daerah-daerah di Indonesia, termasuk bupati dan semua pemangku kepentingan dalam pengembangan Smart City. Pemerintah juga akan melihat daerah yang menjadi prioritas lebih dahulu. “Tentu kita akan diskusi dengan para bupati dan semua yang punya kepentingan di situ. Bagaimana prioritas belanjanya, karena ada yang wilayahnya prioritas dan ada yang belum,”katanya.
Menteri Kominfo menambahkan, pengembangan smart city memang belum optimal namun ia menegaskan komitmen pemerintah untuk memastikan akan terus mendukung program tersebut. “Smart City memang harus didukung karena itu masa depan. Termasuk di dalamnya ada e-government. Kalau bagus, maka pemerintah juga akan semakin bagus,” jelasnya.(Kemenkominfo/Red)