BOJONEGORO – Mereka bukan penghasil apalagi pemilik. Duduk rapi berjajar dengan lampu yang terang, dari pagi hingga petang terlihat anteng dengan sesekali dibarengi gurauan seorang teman. Puluhan Ibu-ibu nampak menikmati aktivitas ini, apalagi kondisi pandemi yang tak segera pergi, terlalu banyak waktu luang yang sengaja dicari demi mendapatkan pemasukan bagi pemenuhan kebutuhan keluarga.
Seperti yang media ini temui di Desa Sidorejo, Kecamatan Sukosewu, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Mereka adalah para tenaga lepas pencuci Sarang Walet yang tak bekerja sendiri, namun mereka bekerja pada salah satu pemilik usaha Jasa Pencucian Sarang Walet.
Inawati (30 tahun) sang pemilik usaha
Jasa Cuci Sarang Walet ini mengatakan jika usaha ini sudah ditekuninya lebih dari 5 tahun belakangan ini.
“Lebih 5 tahunan Pak, jadi sebelum pandemi juga sudah, dimasa pandemi ini yang kerja malah semakin banyak,” terang pemilik usaha ini, Jum’at (2/4/2021).
Menurutnya, banyak pemilik Sarang Burung Walet yang sengaja mengambil jasa usahanya untuk membersihkan komoditas mahal ini. Inawati mengaku dari usahanya ini tenaga kerja yang tiap hari bekerja dirumahnya pada tiga lokasi mencapai 30 orang.
“Yang bekerja lumayan, hingga 30-an pekerja, tak perlu ketrampilan khusus, hanya perlu ketelatenan saja,” ungkap perempuan ini.
Para pekerja nampak sudah disiapkan beberapa peralatan sederhana seperti penjepit, baskom dan kebutuhan lainnya, dibawah lampu terang pekerja terlihat telaten bekerja, memasukkan Sarang Walet ke dalam baskom, menuangkan air bersih untuk merendam dan membersihkan Sarang Walet dengan menggunakan sikat dan penjepit secara perlahan-lahan sampai kotoran dan bulu-bulu yang melekat hilang.
Pendapatan merekapun berbeda, rata-rata di kisaran Rp. 30 ribu – 50 ribu bahkan lebih, tergantung lama waktu bekerja dalam sehari dan sedikit banyak mereka mampu mencuci sarang walet yang ada.
Sementara, Ayuk salah satu pekerja mengaku terbantu dengan adanya usaha Jasa Pencucian Sarang Walet di desanya ini.
“Alhamdulillah bisa bantu suami, bisa untuk jajannya anak-anak,” tuturnya pada media ini.
Berdasar informasi yang diterima media ini, beberapa tempat dibeberapa desa di wilayah Kabupaten Bojonegoro usaha ini mulai menjamur yang tentu mampu menjadi salah satu alternatif bagi warga menangkap peluang usaha yang menjanjikan ini.(BK)