Kabar Pasti
  • Home
  • Peristiwa
  • Politik & Kebijakan
  • Hukum & Pemerintahan
  • Pendidikan & Kesehatan
  • Desa & Budaya
  • Kolom
    • Olahraga & Hiburan
    • Ekonomi & Wisata
    • Lensa Pasti
    • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Peristiwa
  • Politik & Kebijakan
  • Hukum & Pemerintahan
  • Pendidikan & Kesehatan
  • Desa & Budaya
  • Kolom
    • Olahraga & Hiburan
    • Ekonomi & Wisata
    • Lensa Pasti
    • Video
No Result
View All Result
Kabar Pasti
No Result
View All Result
Home Peristiwa

Member Arisan Japo Online di Bojonegoro Resah Akibat Diteror Owner

Saturday, 9 April 2022 - 09: 41
Member Arisan Japo Online di Bojonegoro Resah Akibat Diteror Owner

Foto: ilustrasi rekomendasi online

BOJONEGORO – Bermula dari munculnya kasus investasi bodong yang mengakibatkan pelaku terbebani masalah arisan sistem menurun, saat ini giliran beredar kabar di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, terkait beberapa orang yang mengaku owner arisan mengadukan membernya ke pihak Kepolisian setempat, dengan dugaan kabur dan tak ada itikad baik setelah mendapat uang arisan.

Menanggapi beredarnya kabar tersebut, Jum’at, 8/4/2022, puluhan orang yang menjadi member arisan Japo (baca: jatuh tempo) melakukan pertemuan guna membahas serta mengatasi beban masalah agar tercapai kebaikan bersama.

Kendati aduan tersebut belum diketahui secara pasti ditujukan secara langsung kepada siapa, namun sejumlah wanita yang mengaku menjadi member arisan japo, saat ini kondisinya semakin resah. Pasalnya akhir-akhir ini sering didatangi owner bahkan orang suruhan owner untuk menagih, menekan, hingga meminta barang dari member yang dianggap memiliki tanggungan/hutang pembayaran arisan.

Baca Juga

Mohon Dukungan Sinergitas, Kapolres Bojonegoro Silaturahmi ke PCNU

Kapolres Bojonegoro Silaturahmi ke PD Muhammadiyah

Kepada awak media ini, salah seorang wanita berusia 45 tahun yang berasal dari luar Kabupaten Bojonegoro mengungkapkan bahwa semakin hari, dirinya bertambah panik hingga tak fokus menjalani aktivitas.

“Aku sudah tidak punya barang apapun. Selain uang habis, motor yang setiap hari saya gunakan untuk bekerja juga sudah diminta secara paksa,” kata wanita yang mengaku member arisan namun enggan disebutkan namanya.

Ia menceritakan, awal mula mengikuti arisan japo online ini, “saya dihubungi oleh salah satu owner melalui whatsapp, selanjutnya dimasukkan di grup arisan. Jangankan kok sama anggota grup, sama owner saja tidak kenal”.

Dari situlah, berlanjut mengikuti arisan japo sistem menurun dan dalam beberapa bulan ke depan tersambung dengan owner-owner yang lain hingga dirinya mengalami kondisi kacau, sebab tak mampu meneruskan/membayar arisan, bahkan harus menjualnya ke owner lain.

“Secara pribadi saya mengakui hal itu keliru, tetapi menjual arisan ke orang/owner lain juga atas inisiatif dari owner arisan yang saya ikuti. Bahkan hasil penjualan itu kami harus merugi, dan langsung untuk menutupi/membayar tanggungan di owner, Jadi selama arisan kami tidak pernah mendapatkan uang, tetapi beban hutang semakin bertambah,” paparnya.

Hal senada juga dikatakan seorang wanita berusia 43 tahun asal Kec/Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, sebenarnya tak jauh beda dengan yang lain, sebagai member/anggota arisan japo online yang sedang kolaps (baca: jatuh) dirinya mengaku kronologi awal mengikuti arisan tersebut secara tidak sengaja karena ditawari melalui percakapan whatsapp.

Dan setelah masuk di dalam grup, selanjutnya dikenalkan sistem arisan japo (baca: jatuh tempo) yang dibuka dan ditawarkan oleh owner kepada member.

Ia memberikan contoh, di grup owner membuka penawaran arisan yang akan dibuka/dikopyok setiap 6 (enam) hari dengan perolehan Rp. 7.000.000,00. Namun, untuk perolehan nomor 1 (satu) adalah hak milik owner, kemudian member memilih sesuai keinginan nomor 2 (dua) dan seterusnya.

Tentunya antara nomor urut 1, 2, dan seterusnya jumlah nominal pembayarannya berbeda. Mulai dari owner nomor 1, anggota yang memilih nomor urutan ke- 2  dengan urutan ke- 3 itu juga berbeda/selisih bayarnya, dan itu terus menurun sesuai nomor urut, dan hasil perolehan arisan juga tak sama.

“Begitulah secuil uraian tentang arisan japo online yang ada pada di salah satu owner, tetapi owner arisan model seperti tidak hanya satu. Yang saya ketahui rata-rata member ikut arisan dibeberapa owner,” ucapnya.

Di samping pembayaran arisan, setiap pembukaan arisan baru, seluruh member yang ikut dikenakan biaya mulai dari Rp. 50.000 sampai Rp. 100.000, yang menjadi hak owner, sebab sekaligus sebagai tenaga admin pengelolaan arisan tersebut. “Jadi kalau dibuka arisan baru seandainya dapatnya Rp. 4.000.000, setelah member mendaftar dikenakan biaya admin”.

“Ini baru satu owner, kalau member-member ini ikut arisan japo online di owner lain, tentunya akan menjadi beban yang sangat luar biasa. Tapi rata-rata member yang kolaps ikutnya tak hanya di satu owner, dan perkenalan awalnya disaat kolaps karena tak bisa bayar, lalu arisan dijual ke owner lain, itupun yang menyuruh dan kesannya memaksa untuk jual juga owner masing-masing,” tandasnya.

Tak berhenti di situ, owner yang membeli arisan dari owner lain pun juga menawari produk arisan japo yang dimiliki, dan begitulah seterusnya. Bahkan di lingkaran ini, ada beberapa orang dan perang yang berbeda-beda. Diantaranya meliputi, owner (pemilik/pendiri arisan), member (anggota/peserta arisan), pembeli arisan (membeli dengan nilai murah namun pengembalian uangnya berbunga mencapai puluhan persen), dan ada juga penyandang dana talangan. Semua rangkaian itu dimulai dari sang owner yang bermula membuka arisan dan menawarkan dijual saat member kolaps.

Menurut para pelaku khususnya member arisan japo online, keresahan yang dirasakan, semua ini karena kesalahannya sendiri, seandainya hanya ikut 1 (satu) dan tidak menjual arisan, mungkin tidak akan mengalami peristiwa seperti ini. Sehingga berharap masalah arisan yang sangat meresahkan segera dapat diselesaikan secara baik.

Selama ini, dirinya bersama member kolaps yang lain tidak melarikan diri atau kabur, namun hanya mencari ketenangan mental, sebab enggan mendengar umpatan yang dilontarkan para owner, melalui percakapan whatsapp bahkan juga sudah banyak yang didatangi ke rumahnya. “Tak hanya owner yang datang ke rumah, tapi juga orang yang mengaku suruhannya juga menghubungi lewat WA hingga menempel gambar DPO di rumah member, serta menyita motor milik member”.

“Saya tegaskan kami tidak kabur, apalagi membawa uang arisan, tetapi kami hanya ingin semua masalah arisan ini bisa selesai. Dan kami tidak diteror, di umpat, di maki-maki, didatangi dan diludahi serta disita barang kami. Kalau owner merasa dirugikan member justru lebih dari itu, arisan tak pernah dapat, tapi bayarnya terus,” keluhnya.

“Kalau masalah berharap uang kami kembali seperti itu sulit, yang kami inginkan semua masalah arisan japo ini bisa terurai dan selesai sebaik-baiknya. Dalam waktu dekat kami juga akan mengadu kepada pihak yang berwajib,” tutupnya. (redaksi)

SendShareTweet

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak

© 2022 Kabarpasti.com

No Result
View All Result
  • Home
  • Peristiwa
  • Politik & Kebijakan
  • Hukum & Pemerintahan
  • Pendidikan & Kesehatan
  • Desa & Budaya
  • Olahraga & Hiburan
  • Ekonomi & Wisata
  • Kolom

© 2022 Kabarpasti.com

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist