BOJONEGORO – Tembakau yang dihasilkan Kabupaten Bojonegoro dahulu dikenal sebagai komoditi yang paling menjanjikan diantara produk pertanian lainnya. Lain lubuk lain belalang, lain dulu lain sekarang, komoditas ini kini tak lagi menjadi idola para petani. Apalagi Tembakau Jawa yang kini hampir tak punya nilai jual yang signifikan ditengah membanjirnya produk rokok putih yang hampir menguasai niaga tembakau, karena hampir semua perusahaan yang bergerak di sektor ini mayoritas telah dikuasai pemodal asing.
Namun, petani dan perajang Tembakau Jawa di Kabupaten Bojonegoro ini masih nampak terlihat disana-sini di beberapa wilayah kecamatan. Seperti yang ada di Desa Sidorejo, Kecamatan Sukosewu, Kabupaten Bojonegoro disaat malam hari di beberapa rumah penduduk masih terlihat aktivitas merajang tembakau baik manual maupun menggunakan mesin perajang, Minggu (27/9/2020).
Paimin (38 tahun) salah satu tengkulak mengaku membeli Tembakau Jawa dari petani di desanya untuk ditajang dan dikeringkan baru disetor ke gudang diwilayah Kecamatan Kapas.
“Kita beli dari petani 700 rupiah perkilo, itu untuk daun yang sudah dipanen ke 4 atau 5 kali,” terang tengkulak ini.
Menurutnya, setelah matang tembakau di serahkan pada perajang untuk dirajang dan dikeringkan setelahnya baru disetor ke pabrik. Paimin mengaku memberikan upah per kwintal kering pada perajang saat setelah setor, sementara per ton basah rata-rata tembakau yang dirajang ini bisa menghasilkan 1 -1,5 kwintal kering yang laku hingga 15 ribu per kilonya.
Sementara, Sabar (45 tahun) salah satu perajang mengaku mengerjakan tembakau milik tengkulak yang juga tetangganya sendiri.
“Kita dapat upah rajang dari pemilik 380 ribu per kwintal, itupun kita bagi dengan 4 orang tenaga untuk menjemur,” tuturnya.
Nampak dari pantauan media ini, perajang dan tukang jemur bekerja pada malam hari dengan mesin perajang. Sementara penjemuran dilakukan dengan widhik (nampan) oleh beberapa tenaga perempuan. Setelah dijemur satu dua hari baru di lakukan penumpukan (di bal_jawa) dan baru disetor ke gudang pabrik rokok. (beka)