BOJONEGORO – Batu akik di Era Modern sempat menjadi tren yang cukup diminati hampir seluruh kalangan, mulai dari anak-anak hingga dewasa. Tak hanya sekedar hobbi namun banyak juga yang mengambil kesempatan dijadikan bisnis untuk mengais rejeki.
Di awal tahun 2014 hingga akhir 2015 saat itu, batu akik menjadi salah satu barang ngetren diseluruh penjuru Nusantara. Segala jenis dan motif ada di pasaran, bahkan batu dari berbagai daerah bermunculan hingga banyak yang berburu.
Lambat laun, karena batu akik bukan merupakan kebutuhan primer bagi kebanyakan masyarakat, akhir-akhir ini tren mulai menurun dan hanya penggemar yang benar-benar memiliki hobbi saja tampak masih menggunakan dan sesekali berburu batu akik.
Seperti halnya yang dilakukan seorang penggemar sekaligus pedagang batu akik asal Desa Sukorejo, Kec/Kab. Bojonegoro ini, dirinya mengaku telah bertahun tahun menekuni bisnis barang-barang antik, salah satunya batu akik.
Mbah Jenggot sapaan akrabnya, saat bertemu awak media kabarpasti.com, ia mengungkapkan tak hanya sekedar berjualan, kegemarannya terhadap batu akik merupakan sesuatu yang membuatnya bahagia. “Dengan begini saya dapat menemukan sahabat dan teman baru untuk menjaga silaturahim”.

Tetap percaya diri meskipun tren batu akik saat ini tidak seramai beberapa tahun lalu. Sehingga mbah Jenggot mengambil langkah dengan menjemput para penggemar batu akik di rumah masing-masing.
“Banyak penggemar akik yang tidak ingin keluar rumah, sehingga saya ambil alternatif mendatangi dari pintu ke pintu,” ujarnya.
Diakui, kondisi pandemi Covid-19 seperti saat ini benar-benar membuatnya dan keluarga harus banting tulang demi kebutuhan hidup. “Setiap hari setiap saat ke mana pun, dagangan batu akik selalu dibawa,” tuturnya.
Ratusan jenis dan motif batu akik selalu dibawa kemana-mana, namun akhir-akhir ini, mbah Jenggot lebih memprioritaskan berjualan batu jenis Pirus. Selain bagus menurutnya batu tersebut memiliki ciri khas dan pantas saat dipakai.
“Batu Pirus itu sangat bagus, dan pantas saat dipakai, harganya pun tidak mahal hanya berkisar ratusan ribu, tergantung kesukaan masing-masing penggemar”, tandasnya.
Saat batu akik ngetren dulu, jenis Pirus seperti ini bisa mencapai jutaan rupiah. Di samping itu, berbagai jenis lainnya juga selalu diperlihatkan, karena selera orang itu berbeda-beda. Dirinya berharap, semoga pandemi Covid-19 segera berlalu sehingga seluruh aktifitas kembali normal seperti dahulu. (Ros)