BOJONEGORO – Dari ujicoba yang dilakukan, kini Iwan (44) warga Desa Jono, Kecamatan Temayang, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, bertekad menjadikan tanah pekarangan dipenuhi tanaman jahe merah.
“Awal mulanya saya mencoba hanya membeli dan merawat benih tanaman jahe merah sebanyak 200 polybag. Begitu sudah mengerti lalu mencoba mengembangkan dengan memanfaatkan lahan pekarangan yang kosong,” ujar Iwan.
Ia juga mengungkapkan bahwa ketertarikannya terhadap tanaman jahe merah ini, bermula saat membaca dari beberapa artikel yang sering muncul di media sosial. Bahkan juga seringa mendengar sejumlah masyarakat yang membahas tentang keistimewaan dan kegunaan jahe merah.
Munculnya pandemi Covid-19 yang melanda dunia sejak tahun lalu, ternyata membuat usaha ‘Kriuk’ yang selama ini dilakoni mengalami kelesuan dan penurunan omset yang cukup drastis. Hal tersebut dampak akibat dari wabah Virus Corona, sehingga memaksa dirinya bersama keluarga membuka usaha baru.

“Selain memiliki khasiat untuk kesehatan, saya bersama keluarga menaruh harapan bahwa jahe merah ini dapat menjadikan nilai ekonomi demi kelangsungan hidup ke depan,” tutur Iwan kepada lensa kabarpasti.com, Sabtu (19/6/21).
Ia juga menerangkan bahwa jenis tanaman jahe merah yang dirawat ini, memiliki usia panen 9 (sembilan), dengan berat mencapai 10 kilogram pada setiap tanaman.
“Melalui hasil ujicoba yang sudah pernah saya lakukan, jahe merah ini bisa dipanen ketika usia sembilan bulan. Untuk benih saya membeli dari wilayah Sragen Jawa Tengah,” ucapnya.
“Hingga saat ini tanaman jahe merah milik usianya sudah empat bulan, jumlah total ada 8.000 tanaman,” imbuhnya.
Semoga tanaman jahe merah ini dapat tumbuh secara baik, serta menghasilkan buah yang bagus sehingga dapat menambah nilai ekonomi bagi keluarga, terlebih di masa pandemi Covid-19 yang hingga saat ini masih ada, harapnya di akhir. (Ros)