BOJONEGORO – Hari terakhir di tahun 2020, kasus konfirmasi positif atau terpapar Virus Corona masih menunjukkan tren kenaikan. Hal tersebut terpantau dari pembaruan data dan peta sebaran yang di sampaikan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bojonegoro Jawa Timur, Kamis (31/12/20).
Sesuai yang disampaikan Kabag Humas dan Protokol Pemkab Bojonegoro, Masirin, S.STP, MM sejak munculnya pandemi hingga saat ini tercatat jumlah konfirmasi positif secara keseluruhan kumulatif mencapai ribuang orang, meliputi aktif/dirawat, sembuh dan meninggal dunia.
Pemerintah, TNI, Polri dan bersama seluruh lapisan masyarakat telah melaksanakan berbagai upaya pencegahan guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19 khususnya di wilayah Kabupaten Bojonegoro. Namun, hingga saat ini wabah masih tetap ada dan menunjukkan penambahan.
Dikatakan Masirin, bahwa pada hari ini kasus konfirmasi positif dinyatakan sembuh sebanyak 34 orang, di antaranya di Kecamatan Bojonegoro 10 orang, Tambakrejo 1 orang, Kalitidu 3 orang, Sumberrejo 4 orang, Dander 3 orang, Ngasem 1 orang, Kapas 2 orang, Ngraho 5 orang, Kedungadem 2 orang, Balen 2 orang, dan di Kecamatan Padangan 1 orang.
Selain itu, ada penambahan baru sebanyak 22 orang, di Kecamatan Kanor 1 orang, Balen 3 orang, Bojonegoro 8 orang, Kedungadem 1 orang, Dander 1 orang, Padangan 1 orang, Ngasem 1 orang, Ngraho 4 orang, Baureno 1 orang, dan di Kecamatan Kapas 1 orang. Sehingga kasus konfirmasi positif per hari ini 227 orang.
“Jumlah keseluruhan secara kumulatif sejak awal hingga saat ini sebanyak 1287 orang, meliputi dirawat 227 orang, sembuh 967 orang, dan meninggal dunia 93 orang,” terang jubir gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 Kabupaten Bojonegoro.
Sementara itu, pada kasus suspect di Kabupaten Bojonegoro sebanyak 332 orang. Oleh karena itu, kepada seluruh masyarakat dihimbau agar tetap mematuhi protokol kesehatan dalam melakukan aktivitas, terlebih saat berada di luar rumah.
“Tetap patuhi prokes dengan 4M, menjauhi kerumunan, menjaga jarak, mencuci tangan, dan memakasi masker, semoga pandemi segera berakhir,” pungkasnya. (Cipto)
Maaf..,jgn2 peningkatan covid di Bojonegoro bukan karena efek malam tahun baru aja.Infonya sebelum ini ada salah satu BUMD di desa Kauman Bjn pada pertengahan bulan Nopember ada yg positif 4 orang reaktif 1 org. Setelah itu pada akhir bulan November tepatnnya tgl 27 – 29 Nopember 2020 malah mengadakan perjalanan dinas ke pacitan yg diikuti oleh lebih dari 10 org.Dan sepulang dari pacitan ada penambahan 3 positif dan 1 reaktif. Lha 2 minggu kemudian ( pertengahan Desember 2020 ) malah mengadakan perjalanan dinas ke Jember selama 3 hari diikuti lebih dari 60 – 70 org karyawannya dan kayaknya sepulang dari jember tidak dilakukan rapid test atau swab seluruh karyawannya. Untuk Bank Jatim dan. BCA waktu ada karyawannya yg terpapar sempat diliburkan operasionalnya ( utk kantor yg karyawannya terpapar ),tetapi BUMD ini kok adem ayem dan ga ada publikasi atau beritanya sama sekali. Apakah mereka sudah melaporkan ke pihak yg menangani covid atau belum..? Takutnya malah membahayakan dan menambah klaster di Bojonegoro. Semoga bisa menjadi informasi bagi pihak yg menangani covid di Bjn dan membantu mencegah klaster baru.
NB : Salah satu BUMD Milik Pemkab Bojonegoro yg bertempat di Ds. Kauman Kec. Kota Bojonegoro