Kabar Pasti
  • Home
  • Peristiwa
  • Politik & Kebijakan
  • Hukum & Pemerintahan
  • Pendidikan & Kesehatan
  • Desa & Budaya
  • Kolom
    • Olahraga & Hiburan
    • Ekonomi & Wisata
    • Lensa Pasti
    • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Peristiwa
  • Politik & Kebijakan
  • Hukum & Pemerintahan
  • Pendidikan & Kesehatan
  • Desa & Budaya
  • Kolom
    • Olahraga & Hiburan
    • Ekonomi & Wisata
    • Lensa Pasti
    • Video
No Result
View All Result
Kabar Pasti
No Result
View All Result
Home Politik & Kebijakan

LSM Angling Dharmo: Lucu dan Menyakitkan, APBD Bojonegoro Segunung Tapi Belum Punya PCR Sendiri

Friday, 23 July 2021 - 13: 00
LSM Angling Dharmo: Lucu dan Menyakitkan, APBD Bojonegoro Segunung Tapi Belum Punya PCR Sendiri

Nasir, Ketua LSM Angling Dharmo.

BOJONEGORO – Tes PCR (Polymerase Chain Reaction) adalah pemeriksaan molekular yang dilakukan dengan metode amplifikasi atau memperbanyak materi genetik virus atau bakteri. Tes PCR sendiri dilakukan untuk mendeteksi keberadaan virus atau bakteri yang menyebabkan penyakit seperti halnya Covid-19 yang masih terjadi. Sayangnya di Kabupaten Kaya Minyak Bojonegoro belum memiliki Alat PCR ini, sehingga pasca pengambilan sampel swab test harus di bawa ke Surabaya.

Ketua LSM Angling Dharmo, Nasir sangat menyayangkan kondisi ini, dimana pihak Dinas Kesehatan ataupun RSUD Bojonegoro yang tak segera mengusulkan anggaran pengadaan PCR yang sangat dibutuhkan dimasa pandemi Covid-19 ini.

“Masa untuk beli PCR yang sekitar 1,5 M saja tidak dilakukan. Alat ini kan begitu mendesak bagi warga untuk mendeteksi kebenaran pasien positif atau negatif Covid-19,” ungkapnya kecewa, Jum’at (23/7/2021).

Baca Juga

Sistem Proporsional Tertutup Renggut Hak Rakyat

Kang Yoto bersama Ratusan Dulur di Bojonegoro Gelar Rapat Akbar untuk Pemantapan Pemenangan di Pemilu 2024

Menurut Ketua LSM kawakan di Bojonegoro ini, jika Dinas Kesehatan atau RSUD Bojonegoro segera memiliki tentu masyarakat akan sangat diuntungkan. Nasir menyebut, selama ini hasil swab test harus dibawa ke Surabaya untuk mengetahui hasilnya melalui Alat PCR dan biayanya lumayan mahal, sekitar Rp 975 ribu dan hasilnya juga menunggu 2 – 3 hari karena banyaknya antrian.

“Sangat-sangat kami sayangkan, dimana APBD Bojonegoro yang segunung, Triliyunan tapi tidak ada inisiatif mempunyai PCR sendiri untuk melayani rakyat dalam mengatasi wabah Covid-19 ini,” keluhnya.

Pria ini mengatakan, jika mempunyai PCR sendiri tentu biaya bisa lebih murah, imbasnya akan meringankan beban biaya rakyat Bojonegoro karena banyak prediksi ahli jika wabah ini belum diketahui kapan akan berakhir. Pihaknya menyarankan pihak Dinas Kesehatan ataupun RSUD Bojonegoro untuk tidak hanya bicara anggaran fisik saja yang di ajukan dalam perencanaan keuangan.

“Lucu dan menyakitkan, harusnya sudah punya di tahun kemarin, rakyat ini butuh pelayanan, butuh penanganan agar wabah ini segera berakhir,” tandasnya.(cipt)

SendShareTweet

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak

© 2022 Kabarpasti.com

No Result
View All Result
  • Home
  • Peristiwa
  • Politik & Kebijakan
  • Hukum & Pemerintahan
  • Pendidikan & Kesehatan
  • Desa & Budaya
  • Olahraga & Hiburan
  • Ekonomi & Wisata
  • Kolom

© 2022 Kabarpasti.com

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist