BOJONEGORO – Lomba Oklik Pemuda menjadi pembuka acara dan memeriahkan Campurejo Folklore Festival 2019 yang diselenggarakan oleh Karang Taruna Nusa Bakti bersama Pemerintahan Desa (Pemdes) dan BUMDesa Wiroguno Desa Campurejo pada tanggal 20 – 21 September 2019.
Kegiatan yang diselenggarakan selama dua hari tersebut, digelar di taman KNoman (KNoman Park) jalan Lisman sebelah selatan kantor Desa Campurejo. Acara dimulai pada Jum’at 20/09, sejak pukul 16.00 WIB lapak bazar yang disediakan oleh panitia telah menjajakan berbagai dagangan, mulai dari makanan, minuman, pernak pernik hiasan hasil kerajinan tangan, hingga aksesoris dan souvenir alat musik. ” Panitia sengaja hanya membuat 12 lapak bazar, sesuai dengan jumlah pedagang yang telah memesan semenjak dibuka pendaftaran ,” kata M Ali Syafi’i.
Dengan niat yang sungguh sungguh, berbekal semangat dan dukungan saudara saudara pemuda yang ada di Desa Campurejo, dirinya ingin menunjukkan bahwa warga Campurejo memiliki kemampuan dan kreativitas kesenian dan kebudayaan yang perlu di eksplore. Sehingga potensi budaya yang dimiliki oleh warga dapat diakomodir sekaligus ditunjukkan kepada masyarakat secara luas, ucap ketua Panitia M Ali Syafi’i kepada media ini.
Masih menurut M Ali Syafi’i, selain potensi budaya dan seni, di Campurejo ini secara fasilitas sangat memadai, bahkan selama ini Pemdes Campurejo tidak tidak segan segan dalam memberikan support kepada pemuda untuk menumbuh kebangkan nilai nilai budaya, guna mempererat tali silaturahmi. Oleh karenanya, sebagai bentuk keseriusan para pemuda dalam menjaga persatuan dan kesatuan, pada kali ini bertekad menggelar Campurejo Folklore Festival 2019, dengan harapan kegiatan ini akan menjadi agenda tahunan, tentunya dengan persiapan yang lebih baik lagi, tuturnya.
Melalui pantauan media yang ada dilokasi, pada hari pertama Folklore ribuan penonton memadati taman Knoman, ada yang sengaja datang dan menonton festival Oklik, namun adapula yang hanya belanja di bazar. lomba Oklik diikuti 11 regu, dimana semua regu Oklik akan diminta untuk tampil di panggung selama 10 menit. Saat tampil diatas panggung yang akan mempterbitkan hadiah total 4,5 juta rupiah, pada lomba kali ini dilakukan penilaian oleh tiga dewan juri profesional yang didatangkan oleh panitia, diantaranya Jagad Pramudjito dari Kelurahan Ledok Kulon, Yulistyanto dari Kelurahan Kepatihan, dan Widji dari Dusun Mlaten Desa Campurejo.
Seorang pengunjung Sugiharto (50) warga Desa Tikusan Kecamatan Kapas, merasa puas dengan adanga pertunjukan seperti ini (Lomba Oklik), dirinya mengaku baru pertama kalinya melihat lomba Oklik pentas diatas panggung, ini menjadi inspirasi baru, katanya.
Berbeda dengan Tedo (28) salah satu peserta Oklik dari Kelurahan Banjarejo, dirinya menyampaikan terima kasih kepada KNoman yang telah menggelar acara ini. Alhamdulillah kami sudah tampil dengan baik dan lancar, semoga menang dan mendapatkan juara, katanya.
Senada disampaikan oleh M Agus Sohib (26) anggota regu Kembang Wijoyo Kusumo dari Kecamatan Soko Kabupaten Tuban, ia sangat bangga dapat mengikuti lomba Oklik di KNoman yang digelar oleh Karang Taruna, semoga kegiatan seperti ini dapat diagendakan setiap tahun.
Sebelum pengumuman pemenang juara lomba Oklik, Jagad Pramudjito memberikan penjelasan, memainkan alat musik yang baik dan benar itu selalu ada proses, bagi yang berproses dengan baik dan garapannya baik, tentu akan maksimal hasilnya terutama antara musik dan vokalnya bisa harmoni. Dan karena ini lomba Oklik, tentunya wajib menggunakan Oklik (kentongan).
Sementara Yulistyanto juri asal Kelurahan Kepatihan, mengatakan dari tahun ke tahun Oklik ini semakin baik, dan Oklik itu bahan dasarnya adalah bambu, dan wajib dimainkan ketika bermain diatas panggung, tidak hanya menempel (sekedar ada), sebab yang dilombakan Oklik jadi wajib ada dan ditonjolkan dalam memainkannya.
Tepat pukul 22.00 WIB pembawa acara mengumumkan hasil penilaian dewan juri, dan pemenang lomba Oklik pada Campurejo Folklore Festival 2019, juara I dengan nilai 259 yaitu Putra Angling Dharma dari Kelurahan Banjarejo, juara II dengan nilai 258 regu Gending Suoro, dan juara III dengan nilai 252 yakni regu Ngrowo Budoyo. (redaksi)