BOJONEGORO – Lebih sepekan, terhitung mulai 13 April 2022 hingga hari ini Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah tak diketahui dimana keberadaannya. Hal itu diungkapkan Wakilnya, Budi Irawanto saat ditanya wartawan dalam agenda Buka Bersama Forum Jurnalis Televisi Bojonegoro di Garasi Cafe, Minggu (24/4/2022).
Budi Irawanto mengaku tidak ada disposisi atau pendelegasian apapun terkait perginya Bupati Bojonegoro ini.
“Jangankan disposisi atau delegasi, selembar surat lewat ke meja saya misalnya, sama sekali tidak ada,” ungkap Wakil Bupati Bojonegoro ini.
Menurutnya, dirinya sudah mencoba bertanya kepada bawahannya mulai Sekretaris Daerah Kabupaten hingga Humas Pemkab Bojonegoro, namun satupun mengaku tak mengetahui kemana dan dimana Bupati Bojonegoro tersebut berada. Budi Irawanto mengaku trenyuh dengan perjalanan Pemerintah Kabupaten Bojonegoro yang sepertinya berjalan tanpa menggunakan norma aturan perundang-undangan yang berlaku.
“Saya sudah tak bisa berkata-kata, kejadian ini juga mengulang kejadian beberapa tahun lalu yang katanya pergi ke Inggris,” kenang pria yang akrab dipanggil Mas Wawan ini.
Meski sebagai Wakil Bupati Bojonegoro yang tak dianggap, Mas Wawan hanya berharap roda pemerintahan kabupaten Bojonegoro tetap bisa berjalan maksimal. Dirinya juga berharap tidak adanya Bupati Bojonegoro lebih sepekan menjadi pembelajaran bagi semua lembaga pemerintahan, utamanya semua Organisasi Pemerintah Daerah agar tetap optimis bekerja untuk kemajuan Kabupaten Bojonegoro.
“Untuk temen-temen Legislatif mestinya ini bisa menjadi atensi bagi semua agar roda pemerintahan di Kabupaten Bojonegoro berjalan sesuai norma hukum pemerintahan yang ada,” harapnya. (BK/red)
Sebagai warga Bojonegoro khusnudzon sj dng kepergian Bupati, mungkin sj demi kepentingan warga Bojonegoro dimasa datang.
mestinya menibggalkan tempat harus memberukan mandat dan tanggung jawab haruan kpd wakilnya…etikanya seperti itu…katanya pintar dan terdidik..
Atau mungkin menghindari KPK, makanya pergi gak pamit..agar tidak meninggalkan jejak.. (:D)
gak koyok mas wawan sabare pokoman…meski tak dianggap keberadaan wakil bagai angin..tapi tetap berhembus menyejukkan warganya..demi Bojonegoro yg telah diamantkan
mestinya menibggalkan tempat harus memberukan mandat dan tanggung jawab haruan kpd wakilnya…etikanya seperti itu…katanya pintar dan terdidik..
Atau mungkin sedang menghindari KPK.. Makanya gak pamit, biar gak meninggalkan jejak.. Wkwkwk..
Apa sih beratnya kasih kabar/pemberitahuan klo pergi…. Apalagi klo untuk urusan penting.
Pak Wawan sabar….insya allah bakal subur/nemu.👍
Waduh kok ngene dadine
Gitu aja kok di masalahkan, mungkin bupati ke masyarakat tanpa pakai embel” nama bupati, biar tau ke adaan masyarakat bawah. Lebih baik positif tingking aja.
Kenapa tidak ada inisiatif dari warga atau keluarganya untuk segera melaporkan orang hilang.
Klihatan e koq gak pernah akur sich… bupati sama wakil e
Harusnya sbg tanggung jawab seorang bupati ya melaporkan atau menyampaikan kepentingan pribadi atau dinas kpd bawahannya
Krn ini pemerintahan bukan kerukunan warga
Shg bila ada suatu masalah di pemerintahan nisa mengambil keputusan.shg bila keputusan itu kurang tepat nntinya tdk saling menyalahkan.
Dikatakan turba ke masyarakat itu berarti beliau ada.
Kalau tidak ada itu berarti MURCHO (hilang).
Kalau memang beliau hilang tanpa pesan mungkin saja SEMEDI/ bertapa (meditasi) untuk persiapan ikut Pilkada yg akan datang
Ya dibilang prihatin ya prihatin. Tapi namanya jalur politik ya seperti itu. Tapi kalau sudah satu team mestinya seburuk apapun hubungan kerja mestinya ya pamit secara pribadi. Trs kalau pulang pesan apa untuk oleh oleh. Bisa sebagai tanda rujuk untuk bersatu lagi. Yang anehnya lagi di luar itu semua banner yg terpampang hanya bupati. Wakilnya tidak pernah ada..
Ayo rukun lagi biar terwujud Bojonegoro modern. Itu harapanku sebagai warga Bojonegoro
#YG BERLALU BIARLAH BERLALU… KITA SAMBUT BOJONEGORO MODERN#