BOJONEGORO – Pandemi Covid-19 di berbagai negara, mengakibatkan persediaan hand sanitizer (pembersih tangan) semakin terbatas dan langka khususnya di wilayah Kabupaten Bojonegoro Jawa Timur. Hand sanitizer merupakan salah satu alat sebagai langkah awal antisipasi yang digunakan untuk pencegahan penyebaran virus corona.
Himbauan menjaga kesehatan dan menjauhi kerumunan banyak orang juga hal terpenting untuk saling menyelamatkan.
Kelangkaan dan terbatasnya persediaan hand sanitizer di apotek dan toko-toko obat yang ada di wilayah Kabupaten Bojonegoro, ternyata membuat siswa-siswi SMK Dander jurusan farmasi tergerak untuk berkreasi menghasilkan hand sanitizer sendiri.

“Bermula dari terbatasnya persediaan hand sanitizer yang ada di toko dan apotek, sehingga siswa-siswi kami berusaha membuat sendiri dengan bahan alkohol, gliserin, H2O2 dan aquadest,” tutur seorang guru SMK Dander kepada awak media ini.
Sebagai seorang guru, Valentino Cristianto, mengaku sangat bangga dengan anak didiknya yang telah berhasil membuat han sanitizer dan hand wash. Hal ini merupakan upaya guna membantu masyarakat agar tidak kesulitan mencari hand sanitizer.
Terpisah, Angga yang juga sebagai guru, menjelaskan bahwa hand sanitizer yang dihasilkan siswa-siswi SMK Dander hingga saat ini masih belum bisa mencukupi kebutuhan masyarakat secara luas, sementara hasilnya masih digunakan untuk kebutuhan di lingkungan sekolah. Bahan-bahan untuk membuat hand sanitizer masih cukup, namun terkendala dengan botol kosong.
“Kami akan terus berusaha untuk membuat hand sanitizer, sekaligus membantu pemerintah guna mencegah dan mengurangi penyebaran Covid-19 khususnya di wilayah Kabuapten Bojonegoro,” pungkas Angga. (Syt/red)