BOJONEGORO – Minimnya wasit sepakbola di Kabupaten Bojonegoro yang memiliki kemampuan memimpin pertandingan dengan Sertifikat Wasit Sepakbola Lisensi C-3 menjadikan Asosiasi Kabupaten Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (ASKAB PSSI) Bojonegoro memprioritaskan Kegiatan Kursus Wasit C-3 yang digelar selama 5 hari terhitung mulai 23 – 29 Desember 2020, bertempat di Class Room ASKAB PSSI Bojonegoro dengan praktek bertanding di Lapangan Singonoyo, Desa Sukorejo, Kecamatan/Kota Bojonegoro.
Seperti kabar sebelumnya, pengembangan wasit merupakan salah satu program prioritas utama PSSI untuk meningkatkan kemampuan dan kompetensi wasit sehingga melahirkan wasit-wasit berkualitas dan memiliki lisensi yang pada gilirannya mampu meningkatkan mutu wasit baik dalam kompetisi profesional maupun kompetisi amatir di daerah, baik di Bojonegoro, Jawa Timur maupun Tingkat Nasional.
Kursus Wasit C-3 yang diselenggarakan ASKAB PSSI Bojonegoro mulai 23 Desember 2020 lalu diikuti oleh 31 peserta dan akan berakhir besok.
H. Mustajib, Sekretaris ASKAB PSSI Bojonegoro yang juga Panitia Kursus menyampaikan bahwa kegiatan kursus bagi Wasit C-3 akan terselesaikan dalam tujuh hari hingga besok.
“Alhamdulillah, kegiatan kursus selama7 hari ini akan segera berakhir, terimakasih kepada semua pihak yang telah mendukung suksesnya kegiatan ini,” ungkapnya kepada awak kabarpasti.com, Senin (28/12/2020).
Mustajib mengungkapkan bahwa selama 7 hari kegiatan, teori dan praktek pertandingan telah diberikan kepada semua peserta dengan pelatih dan assesor professional yang dimiliki oleh PSSI Jawa Timur dan ASKAB PSSI Bojonegoro. Dirinya optimis, pasca penutupan besok, 31 peserta hasil Kursus Wasit C-3 ini akan menjadi wasit profesional karena telah mengantongi Sertifikat Wasit Lisensi C-3.
“Semoga 31 wasit ini akan bisa berkiprah optimal yang semakin mampu mengembangkan diri lebih profesional dan bisa dikenal ditingkat regional maupun nasional,” harap pria murah senyum ini.
Sementara itu, Dyah Ayu Retno Wulandari (24 tahun) peserta dari Desa Jatiblimbing, Kecamatan Dander mengaku banyak mendapatkan ilmu baru selama mengikuti kegiatan ini.
“Kedepan, tentu saya akan terus meningkatkan kemampuan, belajar dan terus menambah jam terbang untuk bisa menjadi wasit yang lebih profesional,” tutur wasit perempuan ini optimis. (BeKa)