BOJONEGORO – Komunitas Onthel Margomulyo (KOMAR) merupakan perkumpulan para penggemar olahraga bersepeda dengan menggunakan sepeda lawas (Kuno). Berawal dari sekedar hobi dan koleksi, mereka yang tergabung dalam suatu perkumpulan dan membentuk komunitas.
Komunitas yang menamakan perkumpulan dengan sebutan KOMAR tersebut berada di Desa Margomulyo Kecamatan Balen Kabupaten Bojonegoro Jawa Timur. Didirikan pada 6 Oktober 2018 lalu, guna mengisi kegiatan berolahraga sekaligus menyalurkan hobi merawat barang kuno. ” Awalnya hanya beberapa orang saja dengan hobi bersepeda onthel kuno, lama kelamaan banyak yang bergabung, lalu dibentuk komunitas, ” kata Mulyono kepada awak media ini.
Menurut Mulyono, akhir akhir ini memang kami jarang melihat orang yang melakukan aktivitas dan kegiatan dengan menggunakan sepeda, dari situlah dirinya bersama rekan rekan memiliki ide ataupun gagasan untuk mengadakan perkumpulan yang semangat awalnya adalah olahraga. Sehingga menjelang satu tahun usia komunitas ini, akan diperingati dengan kegiatan kecil kecilan.
Lebih lanjut, pria yang akrab disapa Mul itu, menyampaikan saat ini komunitas KOMAR sudah beranggotakan sekira 50 orang, dan setiap hari Minggu pagi selalu Ngonthel bareng keliling sesuai keinginan yang dikehendaki, sambil melihat keindahan alam dan menikmati ayuhan sepeda kuno. ” Semua sepeda yang digunakan oleh komunitas ini adalah sepeda onthel kuno atau biasa disebut sepeda untho, ” katanya.
Masih menurut Mulyono, KOMAR ini diketuai oleh Agus Setiawan (47) warga Desa Margomulyo, saat ini bersama rekan rekan yang tergabung komunitas berencana menggelar kegiatan ngonthel bareng ngubengi Deso, dalam rangka memperingati ulang tahun KOMAR yang ke-1 tahun. Kebetulan pada saat ini Selasa 24/09/19 malam, sedang berkumpul guna membahas rencana acara.
Diakhir, Mulyono menyampaikan dalam acara ulang tahun KOMAR yang akan digelar pada tanggal 06 Oktober 2019 nanti, akan dilakukan ngonthel bareng ngubengi Deso dan Bakti sosial, dengan menghadirkan Kepala Desa Margomulyo, Kapolsek Balen, serta sekitar 250 hingga 300 anggota onthel kuno dari Bojonegoro dan Tuban, namun acara ngonthel saja sambil keliling desa tidak ada kupon berhadiahnya, pungkas Mul. (redaksi)
Like!! Great article post.Really thank you! Really Cool.