BOJONEGORO – Pagi ini, ratusan pedagang Pasar Kota Bojonegoro kembali diributkan dengan aparat pemerintah karena menolak pembongkaran lapak mereka, mencopot puluhan striker ya dianggap meresahkan dan kembali menolak pindah.
Memantau kondisi tersebut, salah satu Pimpinan DPRD Bojonegoro, Sukur Priyanto kembali berstatement keras.
“Kita meminta Pemerintah Daerah menghentikan cara-cara intimidasi, cara-cara yang meresahkan pedagang,” pinta Sukur Priyanto.
Politisi Demokrat ini mengatakan, pasar Wisata sudah dibuka mengapa harus kembali diganggu. Tugas Pemerintah itu tidak hanya membangun pasar, tapi membangkitkan dan membangun ekonomi masyarakat itu lebih penting.
“Kalau ingin menertibkan ya jangan pakai cara-cara itu, memasang stiker, memasang pagar, itu kan upaya-upaya intimidasi,” ungkap Sukur Priyanto.
Mewakili institusi DPRD Bojonegoro pihaknya meminta semua pemimpin di Bojonegoro bisa memimpin dengan hati dan perasaan. Bayangkan, jika itu terjadi pada keluarga kita atau keluarga mereka. Siapapun itu, Bupati, Kepala Dinas, OPD, Satpol PP dan semua yang terlibat diminta untuk bekerja dengan hati dan perasaan tanpa menggunakan cara-cara yang intimidatif.
“Apa yang mereka lakukan itu, kejahatan ekonomi, kotor, tidak manusiawi, kita akan segera panggil mereka semua,” janji politisi ini.
Seperti diketahui, beberapa aparat OPD Kabupaten Bojonegoro, mulai Dinas Cipta Karya, Satpol-PP hingga BPBD terlihat bersitegang dengan ratusan pedagang karena memasang pagar pembatas pada pedagang, membongkar atap lapak dan menempel stiker yang dianggap meresahkan pedagang Pasar Kota Bojonegoro. (cipt/red)