BOJONEGORO – Pembangunan Vertical Garden (Taman Tegak) disejumlah tempat merupakan salah satu kreasi dan pengembngan inovasi yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, guna menambah Ruang Terbuka Hijau (RTH) di kawasan Kota seperti berita yang ditulis media kabarpasti.com sebelumnya. Hingga berita ini ditulis proses pengerjaan dan penyempurnaan masih terus dilakukan. Terkait dengan bunga/tanaman yang kering (mati) pihak kontraktor diminta untuk segera mengganti dan melakukan perbaikan.
Konsep pembuatan dan pembangunan taman vertikal (tegak) hingga hari ini Jum’at 27/12/19 sudah hampir mencapai progress 100 persen, namun pada kenyataannya memiliki sedikit kendala. Terutama pada tanaman yang dipilih dan ditanam pada taman vertikal tersebut kurang begitu bisa bertahan hidup, dan mudah layu sehingga kering dan mati.
Saat dikonfirmasi beberapa hari yang lalu, Fitra Malabuana selaku Kabid Pertamanan Permakaman dan Penerangan Jalan, Dinas PKP Cipta Karya, menjelaskan bahwa pembangunan vertical garden ada 17 paket pekerjaan. Tujuan dan harapannya untuk mempercantik dan memperindah pemandangan sesuai program Bojonegoro Go Green. Proyek tersebut dikerjakan oleh rekanan/kontraktor, dengan sistem Pemilihan Langsung (PL) sebab nilainya di bawah Rp. 200 juta, serta anggaran yang digunakan bersumber dari APBD Tahun 2019.
Lebih lanjut, Fitra Malabuana juga menerangkan, bahwa pembangungan dan pembuatan taman tegak (vertical garden) sebagai salah satu wujud pengembangan inovasi pembangunan guna mengurangi polusi udara akibat pemanasan global yang terjadi pada akhir-akhir ini. Untuk pekerjaan akhir tahun ini, kontraktor juga sudah dihimbau agar menyelesaikn tepat waktu, dan semoga tidak ada kendala apapun.
“Kontraktor dihimbau untuk memperhatikan waktu khususnya saat musim hujan, agar pekerjaan dapat diselesaikan sesuai perencanaan dan menghasilkan kualitas yang baik, ujar Fitra.
Terpisah, Kepala Dinas PKP Cipta Karya, Willy Fitrama S.STP, saat ditemui hari Jum’at 27/12/19 siang, menjelaskan bahwa semua pembangunan taman vertikal saat ini progressnya sudah hampir mencapai 100 persen. Proses pelakasanaan pembangunan sesuai laporan dan administrasi yang diterima sudah hampir tuntas, sesuai dengan perencanaan dan masih dalam masa pemeliharaan. Apabila ditemukan kekurangan atau kerusakan maka menjadi tanggungjawab penyedia, diharapkan sebelum tahun baru sudah selesai semuanya.
“Untuk tanaman atau jenis bunga yang ditanam pada vertical garden yang rusak menjadi tanggungjawab kontraktor, karena masih dalam masa pemeliharaan, dan untuk tanaman yang kering (mati) wajib diganti,” tegas Kadis PKP Cipta Karya Kabupaten Bojonegoro.
Konsep daripada pembangunan vertical garden yang ada di wilayah Kabupaten Bojonegoro ini, memang berbeda dengan vertical garden yang ada di daerah lain. Terutama dari media bunganya, kalau untuk sistem penyiraman penyiraman kemungkinan sama, jelas Willy Fitrama.
“Sistem penyiramannya menggunakan timmer (pengatur waktu) secara otomatis, setiap dua jam sekali pompa air akan nyala dan menyiram melalui instalasi yang sudah terpasang, dan untuk media bunga menggunakan geotextile,” pungkas Kadis PKP Cipta Karya. (DeBe)