BOJONEGORO – Guna menjaga kebersihan lingkungan serta menjalin kebersamaan, Pemerintahan Desa (Pemdes) Campurejo, Kec/Kab. Bojonegoro Jawa Timur, melaksanakan kerja bakti yang dirangkai dengan kegiatan padat karya tunai.
Hal tersebut dikarenakan banyaknya kendala terkait saluran air yang tersumbat akibat tumpukan sampah dan lapisan tanah sehingga tidak mampu menampung aliran air. Terlebih disaat musim penghujan dengan intensitas air cukup tinggi.
Pantauan awak media kabarpasti.com, kerja bakti yang dirangkai dengan padat karya tunai, dilaksanakan Pemdes bersama warga RT 16 RW 02 Dusun Plosolanang, Desa Campurejo, Kec/Kab. Bojonegoro, fokus pada kegiatan normalisasi saluran air sepanjang 200 meter, yang berada di Jalan Masjid.
Ketua RT 16 Desa Campurejo, Sutrisno, mengatakan selama musim penghujan jalan sekitar lingkungan ini selalu tergenang air. Hal tersebut terjadi akibat saluran air terdapat endapan tanah yang cukup tebal, bahkan dibeberapa titik terjadi penyumbatan yang disebabkan tumpukan sampah.
“Setiap kali hujan dan saluran air meluber hingga menggenangi jalan, kami bersama warga mencari penyebab terjadi hal tersebut. Selain berembug, kami juga meminta arahan dari Pemdes, yang selanjutnya diajak kerja bakti melalui padat karya tunai,” ujarnya.
Seluruh warga RT 16 bersama-sama dan gotong royong mengikuti kerja bakti. Sebab genangan air di jalan dan macetnya saluran air yang terjadi selama ini dirasa sangat mengganggu kenyamanan. “Alhamdulillah, seluruh endapan tanah dan sampah yang menumpuk sudah dapat diangkat, dan semoga setelah ini tidak ada kendala lagi,” harap Sutrisno.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Desa (Kades) Campurejo, menyampaikan terima kasih kepada warga RT 16 yang telah bergotong royong dan bersama-sama menjaga serta membersihkan lingkungan. Kegiatan semacam ini juga dapat digunakan sebagai sarana untuk menjaga tali silaturahmi, terlebih di masa pandemi Covid-19 yang hampir berjalan 1 (satu) tahun.
“Selain menjaga kebersihan dan kenyaman lingkungan, kegiatan kerja bakti ini sekaligus sebagai sarana menjalin silaturahmi antar warga bersama pemdes,” tegas Edi.
Menurutnya, kebersihan lingkungan merupakan tanggungjawab bersama, sehingga warga diharapkan selalu melakukan koordinasi dengan Pemdes, apa bila terjadi hal-hal yang sekiranya membutuhkan penanganan secara cepat agar dapat dilakukan tindakkan.
“Permasalahan saluran ini sangat perlu dan harus segera ditangani, guna mengantisipasi penumpukan endapan tanah dan limbah rumah tangga yang semakin hari akan bertambah banyak,” terangnya.
Lebih lanjut, pemerintahan desa Campurejo tetap berperan aktif pada seluruh kegiatan masyarakat.Terlebih di era adaptasi kebiasaan baru ini, berbagai kegiatan harus mengedepankan protokol kesehatan, salah satunya memakai masker. “Seluruh kegiatan harus tetap berjalan, terutama ekonomi masyarakat, oleh karena itu patuhi protokol kesehatan agar terhindar dari Virus Corona,” imbuhnya.
Selain itu, melalui keputusan Menteri Desa PDTT Republik Indonesia Tahun 2020, tentang adanya kegiatan padat karya tunai di masa pandemi Covid-19. Di mana Desa diperbolehkan mengalokasikan anggaran dari Dana Desa (DD) untuk upah tenaga lebih tinggi dari biaya material.
Dirinya juga mengimbau kepada seluruh warga, apa bila ada hal-hal yang perlu segera ditindaklanjuti dimohon agar melakukan koordinasi bersama pemerintahan desa.
Data yang dihimpun, pada kegiatan kerja bakti, diikuti seluruh warga RT 16, juga dihadiri Kepala Desa Campurejo beserta jajajar perangkat desa dan anggota BPD wilayah setempat. (Ros)