Kabar Pasti
  • Home
  • Peristiwa
  • Politik & Kebijakan
  • Hukum & Pemerintahan
  • Pendidikan & Kesehatan
  • Desa & Budaya
  • Kolom
    • Olahraga & Hiburan
    • Ekonomi & Wisata
    • Lensa Pasti
    • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Peristiwa
  • Politik & Kebijakan
  • Hukum & Pemerintahan
  • Pendidikan & Kesehatan
  • Desa & Budaya
  • Kolom
    • Olahraga & Hiburan
    • Ekonomi & Wisata
    • Lensa Pasti
    • Video
No Result
View All Result
Kabar Pasti
No Result
View All Result
Home Pendidikan & Kesehatan

Kenali Dampak Perubahan Cuaca pada Kesehatan Tubuh

Thursday, 23 September 2021 - 07: 00
Kenali Dampak Perubahan Cuaca pada Kesehatan Tubuh

Ilustrasi saat perubahan cuaca. Net

Meskipun negara Indonesia hanya memiliki dua musim, masa transisi  antara dua musim tersebut akan sangat memengaruhi kesehatan. Saat musim kemarau tentu suhu udara selalu cukup tinggi. Namun, memasuki bulan September cuaca akan mulai berubah seiring mulai datangnya hujan, sehingga orang-orang harus kembali beradaptasi.

Kemunculan penyakit pada musim pancaroba memang sangat umum terjadi. Di masa ini, cuaca kadang tidak dapat diprediksi. Kadang satu hari bisa sangat panas, lalu turun hujan. Lantas, bagaimana pengaruh perubahan cuaca ini pada kesehatan tubuh kita? Yuk kita simak ulasan berikut!

Pengaruh Perubahan Cuaca Terhadap Kesehatan
Cuaca yang tidak menentu seperti ini bisa membuat seseorang mudah alami gejala penyakit. Setidaknya setengah dari semua orang dewasa mengaku mengalami perubahan kesehatan akibat perubahan cuaca, termasuk lebih sering sakit kepala, nyeri sendi, kelelahan, dan bahkan lebih sering masuk angin.

Baca Juga

Temui PGSI, Haerul Amri Minta Pemerintah Jamin Guru Swasta

Konferensi International CEBI 3 dan Pelantikan FAME Jatim Digelar UWG Malang

Tentu saja pilek disebabkan oleh virus, bukan cuaca. Namun, karena suhu udara dan kelembapan berubah di sekitar, maka ini juga akan memengaruhi pernapasan. Meski hidung tidak benar-benar tersumbat, udara yang lebih panas dan lembap akan membuat hidung terasa lebih mampet, seperti saat sedang mandi. Namun, begitu melangkah keluar, hembusan udara panas yang tidak terlalu lembab membuat hidung tiba-tiba terasa lebih terbuka. Hal yang sama terjadi secara terbalik ketika kamu melangkah dari ruangan yang ber-AC yang sejuk ke dalam ruangan yang panas dan lembap di luar, membuat kepala terasa pengap.

Orang yang rentan sakit kepala melaporkan lebih banyak gejala sakit kepala selama musim pancaroba daripada di musim kemarau atau musim hujan. Kondisi ini sebetulnya tak hanya berkaitan dengan cuaca, tetapi perubahan cuaca memang akan mempengaruhi suasana hati, perilaku, pola makan, aktivitas fisik, mobilitas, dan banyak faktor lainnya.

Hal yang Perlu Diperhatikan Selama Perubahan Cuaca
Setidaknya ada dua hal yang perlu kamu perhatikan saat terjadi perubahan cuaca, antara lain:

Kebutuhan Air
Dalam cuaca panas, kamu akan lebih sering mengalami dehidrasi. Ingat, dehidrasi bisa menjadi masalah yang cukup fatal jika tidak ditangani dengan tepat. Jika cuaca sedang cukup panas, maka pastikan untuk minum banyak cairan.

Air putih adalah pilihan terbaik dan bawalah sebotol air setiap saat supaya kamu lebih mudah untuk minum. Kamu juga bisa minum teh herbal dan jus buah dan sayuran segar, tetapi usahakan untuk versi rendah gula. Hindari kafein dalam jumlah besar seperti kopi, teh hitam, soda, minuman berenergi.

Selain itu, bersikaplah proaktif tentang minum. Jadi, ketika kamu merasa haus, maka kamu sudah mengalami gejala dehidrasi dan segeralah minum. Biarkan urine menjadi pemandu, jadi saat warnanya cukup keruh, maka minumlah air putih hingga urine berwarna jernih.

Alergi
Alergi musiman juga bisa terjadi selama perubahan musim, pasalnya paparan alergen tertentu selama perubahan musim seperti serbuk sari dari bunga dapat memicu respons imun dan inflamasi. Jika kamu memiliki alergi, yang ditunjukkan dengan gejala pilek misalnya, minum obat yang diresepkan dokter sesuai anjuran dan minum obat alergi sesuai kebutuhan. Jauhkan serbuk sari dengan cara menutup jendela di rumah dan di mobil. Jika kamu hendak beraktivitas di luar rumah, maka keluarlah saat jumlah serbuk sari sedikit, biasanya di pagi hari, hari berawan, dan hari berangin. (halodoc.com)

SendShareTweet

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak

© 2022 Kabarpasti.com

No Result
View All Result
  • Home
  • Peristiwa
  • Politik & Kebijakan
  • Hukum & Pemerintahan
  • Pendidikan & Kesehatan
  • Desa & Budaya
  • Olahraga & Hiburan
  • Ekonomi & Wisata
  • Kolom

© 2022 Kabarpasti.com

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist