BOJONEGORO – Musim kemarau di wilayah Bojonegoro sudah nampak terlihat, panas siang begitu menyengat menimbulkan ketersediaan air mulai berkurang disawah-sawah petani padi musim tanam kedua ini. Seperti yang nampak terlihat di wilayah Desa Mejuwet, Kecamatan Sumberrejo, salah satu hilir Irigasi Waduk Pacal.
H. Untung (60 tahun), petani wilayah ini mulai mengeluhkan pembagian air irigasi yang dirasakan tak tuntas di saluran irigasi tersier persawahan miliknya dan petani lain.
“Baru saja dibuka, sudah ditutup lagi padahal sawah mulai kering karena kemarau sudah mulai datang,” keluhnya pada media ini, Minggu (16/5/2021).
Petani ini menyayangkan buka tutup saluran irigasi yang tak memenuhi kuota air sesuai kebutuhan. Banyak sawah petani sudah mulai mengering, seharusnya dituntaskan dahulu pembagiannya agar air terpenuhi dan baru ditutup.
“Saat ini padi butuh air cukup agar setelah beranak bisa mengisi buah dengan sempurna, meski di hilir kita berharap dinas terkait bisa bijak menata pembagian air irigasi,” harap petani ini.
Sementara itu, Ahmad Suyono selaku Anggota DPRD Bojonegoro Dapil Bojonegoro 2 yang terus mendapatkan pengaduan dari konstituennya akan segera meminta pihak terkait untuk memperhatikan keluhan petani.
“Segera kita sampaikan pada Dinas PU SDA Bojonegoro dan Dinas terkait lainnya untuk mengantisipasi gagal panen dengan menata pembagian air lebih intensif lagi,” terang politisi NasDem ini.(cipt).