BOJONEGORO – Sejak munculnya wabah Corona Virus Disease (COVID-19) Pemerintah bersama masyarakat telah sepakat melakukan tindakkan dan gerakan mencegah penyebarannya. Mulai dari menyampaikan himbauan hingga penyemprotan cairan disinfektan, hingga penyediaan rumah isolasi dimasing-masing Desa/Kelurahan.
Pemerintah telah menegaskan bahwa wabah Covid-19 merupakan bencana non alam yang harus ditindaklanjuti secara cepat. Terlebih juga melakukan antisipasi dampak-dampak yang ada di dalamnya.
BERITA TERKAIT: https://kabarpasti.com/status-odp-di-bojonegoro-hari-ini-bertambah/
Guna memastikan kondisi warga, Gugus Tugas percepatan penanganan Covid-19 Kabupaten hingga Kecamatan dan Desa, telah melakukan pencegahan secara maksimal. Bahkan juga telah melakukan pengecekan suhu serta Rapid Test pada sejumlah warga guna mendeteksi lebih awal.
Beberapa hari lalu juga telah, dilakukan Rapid Test pada sejumlah ASN (aparatur sipil negara) lingkup Pemkab Bojonegoro. “Iya benar, telah dilakukan rapid tes untuk kepala oraganisasi perangkat daerah (OPD),” jelas Kabag Humas Pemerintah Kabupaten Bojonegoro kepada awak media ini Rabu 29/04/2020.
Saat dihubungi, Kabag Hunas yang juga juru bicara Gugus Tugas Percepatan penanganan Covid-19 ini, mengatakan beberapa hari lalu telah dilakukan Rapid Tes pada kepala OPD dan hasilnya juga langsung disampaikan oleh petugas medis.
BERITA TERKAIT: https://kabarpasti.com/pemberlakuan-jam-malam-di-kota-bojonegoro-berlangsung-secara-baik/
Disebutkan Masirin, dari Rapid Test yang dilakukan ada 6 ASN yang hasilnya reaktif, sehingga harus menjalani isolasi, guna mengembalikan kekebalan tubuhnya membaik. Melihat hasil tersebut, kemungkinan keluarga dari 6 ASN juga akan dilakukan Rapid.
Dirinya menambahkan, dari 6 ASN yang hasil Rapid Test menunjukkan reaktif sudah dilakukan isolasi di Hotel Griya Dharma Kusuma (GDK) dengan biaya sendiri.
Terpisah saat dihubungi, Sekretariat Daerah (Sekda) Kabupaten Bojonegoro, sekaligus sekretariat Gugus Tugas, Dra Nurul Azizah MM, menegaskan akan melakukan Rapid Test pada keluarga dari 6 ASN yang hasilnya reaktif. Guna mencegah dan memutus mata rantai penyebaran Virus Corona.
Pantauan media kabarpasti.com, di rumah isolasi Desa Tikusan Kecamatan Kapas, sejumlah warga yang di karantina juga di Rapid Tes oleh tim medis dari Puskesmas Kecamatan Kapas. 7 orang yang dikarantina, hanya 4 orang di Rapid dikarenakan datang dari wilayah Surabaya dan hasilnya negatif. (luf/red)