BOJONEGORO – Kepala Desa (Kades) Prambatan angkat bicara dengan munculnya pesan berantai melalui whatsapp grup terkait data hasil monitoring evaluasi dari pihak Pemerintah Kecamatan Balen, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.
Pada data hasil klarifikasi monitoring yang tersebar itu menyebutkan, bahwa di Desa Prambatan terdapat sejumlah kegiatan dengan pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa) yang bersumber dari Dana Desa (DD) Tahun 2022 belum direalisasikan.
Saat ditemui, Jum’at, 23/12/22, Kades Prambatan, Eko Purwanto mengakui tidak mengetahui awal mula tersebarnya data klarifikasi monitoring dari pihak kecamatan terkait beberapa kegiatan di desanya yang diindikasi hingga saat ini belum selesai.
“Kendala terkait belum terealisasinya beberapa kegiatan itu, yang pertama adanya KPM (kelompok penerima manfaat) yang diketahui tercatat menerima dua bantuan dari pusat dan BLT/DD, sehingga harus menggelar musyawarah desa untuk menentukan salah satu, kemudian di lokasi pembangunan kamar mandi/wc bersamaan dengan pembangunan mushala, dan untuk pembangunan saluran terkendala akses menuju lokasi,” jelasnya.
“Kalau untuk uang memang ada yang saya bawa, tapi ya tidak semuanya. Ketika mencairkan kemudian dibawa bendahara desa, dan ada yang saya gunakan untuk keperluan kegiatan-kegiatan yang anggaran yang belum cair,” tegas Eko Purwanto.
Ia menerangkan, klarifikasi pihak Kecamatan Balen tersebut sebagai tindak lanjut monitoring yang sudah dilaksanakan pada bulan sebelumnya, guna memastikan seluruh kegiatan baik fisik maupun non fisik dapat terlaksana dan terlaporkan.
“Pada saat monitoring itu disampaikan agar segera merealisasikan seluruh anggaran dan kegiatan untuk mengajukan proposal pencairan tahap berikutnya. Sebab anggaran selanjutnya tidak bisa cair kalau kegiatan sebelumnya tidak diselesaikan dan belum ada pertanggungjawabannya, petunjuk dari monitoring saat itu,” ujar Kades Prambatan.
Dirinya menambahkan, setelah dilakukan pemanggilan ke Kantor Kecamatan untuk klarifikasi, “kemudian langsung saya realisasikan semua kegiatan tersebut. Untuk dana desa sendiri penggunaannya meliputi 40% untuk bantuan langsung tunai, 20% untuk infrastruktur berbasis pertanian, 8% untuk PPKM, dan sisanya untuk kegiatan-kegiatan lainnya”.
“Untuk keterlambatan BLT/DD tahap ketiga sudah saya serahkan ke KPM, kegiatan fisik saluran di lingkungan RT 03 dan 04 juga sudah dikerjakan meskipun anggarannya belum kita serap semuanya. Dan untuk pekerjaan kamar mandi di di PAUD materialnya sudah lengkap dan dikerjakan,” tukas Kades Prambatan tiga periode ini.
Terpisah, Sekretaris Desa (Sekdes) Prambatan Suyono saat dikonfirmasi mengungkapkan, terkait keterlambatan kegiatan di desanya itu dikarenakan, anggaran yang sudah diserap namun tidak segera digunakan.
“Uangnya dipinjam atau dibawa pak Kades, sehingga kita harus menunggu. Tapi sekarang sudah mulai dikerjakan, termasuk BLT juga sudah diserahkan kepada KPM,” ucapnya.
“Hasil notulensi pada klarifikasi monitoring oleh pihak Kecamatan Balen, untuk saat ini hampir satu pekan semua kegiatan sudah direalisasikan. Semoga berjalan dengan baik dan lancar sesuai harapan masyarakat, sebab sudah akhir tahun,” tutup Sekdes. (Cipt)
Wah kades maleng dana Desa iki