BOJONEGORO – Pemboran Migas di lapangan Sukowati Pad B yang dioperatori PT Pertamina EP Asset 4 , Jum’at, 19/11/21 sekira pukul 14.26 WIB mengeluarkan semburan lumpur. Hal itu terjadi pada salah satu lokasi sumur yang sedang dilakukan Work Over/Rig Service (baca: pembersihan dan perawatan).
Kejadian itu menimbulkan bau menyengat, sontak membuat para pekerja yang berada di dalam lokasi panik serta berhamburan guna menyelamatkan diri hingga seluruh kegiatan di lokasi Pad B diberhentikan sementara. Tak hanya pekerja, warga sekitar juga tak sedikit yang panik berlarian keluar rumah bahkan ada yang mengalami mual muntah dan pingsan akibat bau menyengat tersebut.
Diketahui, Pad B Sukowati field yang dioperatori PT Pertamina EP Asset 4 ini berada di wilayah Desa Ngampel, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.
Pantauan awak media kabarpasti.com, selama kejadian semburan nampak Kepala Desa Ngampel, Purwanto, S.Sos dan anggota Kepolisian Resort Bojonegoro, bersama sejumlah pekerja berada di luar pagar lokasi pemboran Pad B Sukowati.
Legal and Relation Sukowati Field, PT PEP Asset 4, Angga Pratama saat ditemui di sekitar lokasi membenarkan adanya semburan yang terjadi di salah satu sumur. “Iya memang tadi ada kejadian semburan dan sudah teratasi secara cepat”.
“Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 14.26 WIB, dan saat itu saya posisi lagi makan di sebuah warung. Mendengar kabar kejadian saya langsung bergegas menuju lokasi Pad B,” ujarnya.
Menurut Angga, semburan yang dikeluarkan dari kegiatan Rig service di salah satu sumur tersebut bukan merupakan gas H2S, dan hanya semburan air bercampur lumpur.
Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Ngampel, Purwanto, S.Sos kepada awak media ini mengungkapkan bahwa semburan yang berasal dari sumur di lokasi Pad B itu disertai bau menyengat yang mengakibatkan sejumlah warga sekitar mengalami mual dan muntah hingga ada yang pingsan.
Terkait kejadian tersebut secara tegas Kades Ngampel menekan agar pemerintah meninjau ulang terkait uji kelayakan, khususnya pada hal K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) terhadap PT Pertamina EP Asset 4 Sukowati Field.
“Kejadian seperti itu kok disepelekan, jelas-jelas warga di lingkungan RT, 3, 4, dan 5 banyak yang takut juga ada yang mual muntah hingga pingsan, apalagi tidak ada persiapan tindakan keselamatan sama sekali,” tuturnya.
“Dulu setiap ada aktivitas drilling/pengeboran selalu ada pemberitahuan antisipasi terhadap kejadian bencana, ada alarm, arah mata angin, pelatihan PKDB. Sekarang tidak ada sama sekali, ini harus ditertibkan kembali khususnya bagi keselamatan warga sekitar,” ucap tegas Kades Ngampel.
Lebih lanjut dikatakan, saat kejadian semburan disertai bau menyengat, pihak Pemerintah Desa juga telah memberitahukan kepada pihak PEP Asset 4 terkait adanya warga yang mengalami mual muntah dan pingsan. “Sudah kita beritahu terkait kondisi sejumlah warga, tetapi tidak ada respon, petugas kesehatan hanya keliling sekitar depan lokasi,” terangnya.
Semburan air bercampur lumpur yang keluar dari sumur pemboran Migas di Sukowati Pad B disertai bau menyengat itu sangat membahayakan warga. “Kami meminta kepada pemerintah segera meninjau dan mengkaji ulang dalam hal K3 yang dioperatori PT Pertamina EP Asset 4,” pungkasnya.
Data yang diperoleh media ini, dari sejumlah video amatir yang diambil oleh warga sekitar saat kejadian, semburan diperkirakan mencapai ketinggian 10 meter. (Ros)