BOJONEGORO – Menjelang pelaksanaan pengisian Perangkat Desa di wilayah Kecamatan Sukosewu, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, lagi-lagi muncul kabar tak sedap, seperti yang muncul dan disampaikan oleh seorang warga yang berbatasan dengan wilayah selatan Kecamatan ini.
Kabar rencana jual beli jabatan perangkat desa diwilayah ini terus bermunculan sejak awal pembukaan pendaftaran lowongan perangkat desa pertengahan bulan lalu. Warga banyak membahasnya diwarung-warung kopi, namun mayoritas mereka enggan menyampaikan dan tak berani berkomentar saat dimintai keterangan oleh media massa.
Seperti kabar yang terjadi di Desa Semawot, Kecamatan Sukosewu ini, dimana proses dan tahapan pengisian perangkat desa di wilayah Sukosewu tahap pertama telah ditutup dengan 13 bakal calon peserta pada 2 formasi jabatan kosong yakni, Kasi Pemerintahan dan Kasun Semawot.
Seorang warga dari Desa Pancur, Kecamatan Temayang yang bersebelahan dengan Kecamatan Sukosewu, mengaku bahwa sebelum pendaftaran lowongan dibuka, dirinya bertemu dan bersepakat dengan Kepala Desa Semawot yang sudah menjanjikan dan akan memberikan posisi jabatan perangkat desa kepada anaknya dalam pengisian perangkat desa tahun 2021 ini.
Namun, setelah proses dan waktu berjalan, tiba-tiba rencana dan janji tersebut dibatalkan dan diingkari tanpa ada alasan jelas. Bahkan saat pria ini menagih janjinya, justru Kades Semawot akan memberikan ganti rugi sejumlah uang kepadanya karena gagalnya kesepakatan dan rencana tersebut.
Dari kabar tersebut, awak media ini mencoba mengkonfirmasi Kepala Desa Semawot, Mujianto di Balai Desa setempat pada Senin, 22 Maret 2021 lalu.
Saat ditemui di ruang kerjanya, Kades Semawot menyangkal bahwa kabar kesepakatan dan issu jual beli jabatan perangkat desa di tempatnya selama ini tidaklah benar adanya.
“Itu kabar hoax, gak ada acara begituan Mas,” elak Kades Mujianto pada media ini.
Akhirnya, media ini kembali menghubungi sumber berita awal, berbeda yang disampaikan Kades Semawot, melalui sambungan seluler, warga Pancur ini berani menyampaikan kebenaran rencana tersebut dan siap dipertemukan dengan Kades Semawot.
“Kalau dianggap hoax saya berani dipertemukan dengan Kades Semawot dihadapan banyak orang, kalau dirinya pernah menjanjikan jabatan pada anak saya, namun setelah beberapa waktu digagalkan sendiri,” terang pria ini meyakinkan pada awak media ini, Rabu (14/4/2021). (cipt/red)