BOJONEGORO – Pertemuan Komisi B DPRD Bojonegoro bersama PT. Rekind dan masyarakat lokal terdampak project Unitisasi Gas Jambaran Tiung Biru (JTB) siang ini, Rabu (13/11/19) berlangsung di Pendopo Kecamatan Gayam Kabupaten Bojonegoro.
Agus Hariyana selaku Camat Gayam menyediakan tempat dan membuka diskusi warga yang menginginkan bertemu wakil rakyatnya dengan manajemen PT Rekind.
“Kita ingin apa yang menjadi keinginan warga terhadap imbas project JTB dapat terakomodir oleh DPRD dan Rekind, kita hanya memfasilitasi,”tuturnya.
Selain Komisi B DPRD Bojonegoro, hadir pula Wakil Ketua DPRD Mitroatin. Sebelum diskusi dilakukan, beliau berharap agar agenda ini rapat memecahkan persoalan yang ada.
“Jangan sampai pertemuan ini dipolitisir bahkan di dramatisir,”tegas politisi Golkar ini.
Sally Attyasasmi sebagai Ketua Komisi B hanya menindaklanjuti keinginan warga berdampak project JTB sesuai surat yang masuk. Selanjutnya warga menyampaikan apa yang menjadi masalah dan keinginannya dalam mega project gas ini.
Ketua Forum Masyarakat Lokal, Slamet Riyadi berharap Rekind tidak hanya memberi janji-janji tanpa realisasi dalam pekerjaan project JTB.
“Bagaimana agar janji itu maksimal, segera ada realisasi pekerjaan dan tetap memprioritaskan warga lokal,”katanya.
Parmo yang juga warga lokal menyampaikan sulitnya syarat mengikuti tender, disamping permasalahan sosial ekonomi dengan masyarakat yang cenderung terabaikan oleh PT. Rekind.
“Perlu validasi tenaga kerja antara Dinas Ketenagakerjaan dan perusahaan, sehingga diketahui update data base tenaga kerja yang jelas, disamping Amdalalin yang perlu diperhatikan oleh subcon”pinta Sugeng salah satu warga yang lain.
Sementara Site Manager PT Rekind, Zainal Arifin, menegaskan jika selama setahun ini proyek telah mengakomodir kontraktor lokal.
“Silahkan, coba yang hadir disini dan telah mendapatkan pekerjaan siapa saja, meski dengan subcon,”tanyanya kepada warga.
Menurut pria asli Tuban ini keterlibatan lokal per Oktober, jumlah tenaga kerja lokal sudah mencapai 69 persen, sementara yang dari luar sekitar 31 persen.
Lasuri salah satu anggota Komisi B DPRD Bojonegoro berjanji akan membawa hasil pertemuan ini kepada jajaran manajen PT. Rekind di Jakarta.
“Secepatnya kita akan bawa hasil pertemuan ini ke manajemen Rekind di Jakarta, karena kita tahu Pak Zaenal disini bukan penentu kebijakan,”tuturnya.
Masih menurut politisi PAN ini, harapannya project JTB sebagai project nasional dapat berjalan sukses tanpa kendala, namun juga sukses dalam melibatkan konten lokal.
“Kalo ada kue kan harus bisa dinikmati bersama-sama, bukan hanya nasional tapi juga lokal,”kelakarnya.(Kust)