BOJONEGORO – Berdasar informasi hasil kunjungan kerja Komisi D-DPRD Bojonegoro pada Badan Pengatur Jalan Tol di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Jakarta, Jum’at, 16 April 2021 lalu dinyatakan bahwa ruas jalan bebas hambatan (Jalan Tol) yang melintasi Kabupaten Bojonegoro masih menjadi perencanaan di kementerian terkait.
Hal itu disampaikan oleh Ahmad Suyono salah satu anggota Komisi D yang mengikuti agenda kunjungan kerja tersebut. Menurutnya ruas jalan tol yang melewati Bojonegoro masuk dalam program jangka menengah.
“Jadi ruas jalan tol Ngawi – Bojonegoro dan Bojonegoro – Babat masih lama, karena masuk rencana program jalan bebas hambatan/jalan tol jangka menengah yakni 2025 -2029,” ungkap politisi muda ini saat bertemu media kabarpasti.com, Minggu (18/4/2021).
Ahmad Suyono menerangkan jika Jalan Tol Ngawi – Bojonegoro sepanjang 52 kilometer statusnya masih rencana. Sementara Jalan Tol Bojonegoro – Babat sepanjang 49 kilometer meski statusnya rencana namun prioritas.
“Saya juga agak kaget, karena di Bojonegoro jalan tol ini sudah ramai diperbincangkan dan kabarnya sebentar lagi akan segera dibangun, namun ketika kita coba pastikan kepada kementerian ternyata masih dalam rencana, kita tetap optimis jika nanti dibangun dampaknya akan sangat luar biasa bagi investasi dan perekonomian warga Bojonegoro,” ungkap anggota Fraksi NasDem ini.
Seperti diketahui sebelumnya, meski masih dalam perencanaan, akhir tahun lalu warga masyarakat Bojonegoro telah ramai memperbincangkan rencana pembangunan jalan tol Ngawi – Bojonegoro – Babat ini yang rencananya akan menggunakan akses lahan Solo Valley Werken dan pengerjaannya akan segera terealisasi pada 2024. (BK)
Lahan solo valley sbaiknya digunakan utk sodetan Bengawan Solo, jadi fungsinya utk pengairan bukan jalan, klu toh mau dibangun ke dua-2nya sy kira prioritas adalah utk pengairan, tks.
Setuju untuk sudetan begawan solo karena daerah selatan Bojonegoro kalau musim kemarau selalu kekeringan
Kalo arah ke ngawi-nganjuk itu utk jalur lintas selatan pak..dmn nanti jg akan dibangun yg jalan tol jalur lintas utara yg lwt tuban ke gresik (kemungkinan bs 2 tol berupa sisi darat & sisi laut) sedangkan bojonegoro babat dijadikan jalur lintas tengah..dmn semuanya dibangun berguna utk mengokomodir seluruh kegiatan mobilitas rakyat masing2 daerah..jd jgn berpikiran koq aneh bangun dr semarang ke arah ngawi nganjuk..pasti semua dibangun pak utk pemerataan dan mempersingkat distribusi barang & jasa serta kesejahteraan rakyat indonesia terutama pulau jawa…
Sebaiknya lahan solo valley tetap menjadi prioritas untuk pengairan karena mengingat fungsi dari pengairan itu sangat bermanfaat bagi pertanian di wilayah bojonegoro bagian selatan.
Dari awal pembangunan Tol Jkt-Sby, harusnya Dari Semarang langsung Bojonegoro – Babat – Surabaya. Ngapain coba harus belok ke Solo – Ngawi – Nganjuk – Sby ?
Krn daerah Bojonegoro masuk wilayah yg kurang maju