BOJONEGORO – Meski siang begitu panas karena lokasi berdebu akibat jalanan pedel, nampaknya tak menyurutkan niat puluhan orang untuk melakukan aksi demo. Mereka mengaku kesal sebagai rekanan supplier anak perusahaan PT. Rekayasa Industri (Rekind) yang beberapa bulan ini hanya diberi janji dan belum terbayar.
Insiden di depan lokasi proyek Lapangan Gas Unitisasi Jambaran Tiung Biru (JTB) yang berada di Desa Bonorejo, Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro pada Senin(09/9/19) melibatkan tiga rekanan supplier lokal pengadaan batu berjenis limstone.
” Ada tiga rekanan supplier lokal yang belum terbayar sampai hari ini. Rekanan itu adalah CV. Adhi Wijaya, CV Prima Abadi dan PT. Jawa Expres,” sebut Slamet salah satu pendemo.
” Kita minta PT Rekind dan anak perusahaannya segera melakukan pembayaran kepada suplier limstone yang sudah terlambat hingga saat ini,” ucapnya.
Dari pertemuan dilokasi unjuk rasa Slamet menyebut belum ada hasil signifikan yang didapat.
“Hasilnya masih belum didapat, kita ditawari pembayaran pada akhir bulan ini, tapi kita minta pembayaran dalam minggu ini,” katanya.
Pendemo sendiri hanya bertemu manajemen PT Rekind dan anak perusahaannya selaku pihak yang dianggap mengingkari perjanjian kontrak kerja.
Proyek Lapangan Gas Unitisasi JTB diperkirakan akan on stream pada 2021, dengan memproduksi sales gas 192 MMSCFD. Produksi gas sebesar 192 MMSCFD. Selain untuk meningkatkan pendapatan negara dan perusahaan, Proyek Gas JTB diharapkan dapat memberikan multiplier effect untuk mengatasi defisit pasokan gas di wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah. (Kust/Red)