BOJONEGORO – Insiden longsor terjadi pada proyek pembangunan Tembok Penahanan Tanah (TPT) Rehabilitasi Bendung Daerah Irigasi Klepek, Desa Klepek, Kecamatan Sukosewu, Bojonegoro yang berakibat 3 pekerja tertimpa besi ram, namun selamat dan tak ada luka serius setelah sempat di bawa ke Puskesmas setempat, Jum’at (27/8/2021).
Kejadian tak terduga terjadi saat beberapa pekerja sekitar pukul 10.00 siang itu mengerjakan ram besi sepatu TPT disisi timur Irigasi yang akrab disebut DAM Klepek oleh warga sekitar ini. Mendadak tanah diatasnya longsor menimpa plat besi begesting penahan tanah, karena getaran dan desakan longsor cukup kuat, maka berimbas pada besi ram dan menimpa 3 pekerja yang sedang mengerjakan ram besi. Sempat juga membuat panik semua pekerja dilokasi DAM yang dibuat pada zaman Belanda ini, namun pekerja yang tertimpa dapat segera ditolong dan di bawa ke Puskesmas Sukosewu.
“Alhamdulillah, sempat kita bawa ke Puskesmas Sukosewu dan hanya luka ringan,” terang Sayfudin, Project Manager Rehabilitasi DAM ini.
Menurutnya, segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi keselamatan dan kesehatan tenaga kerja melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja menjadi penting dalam pekerjaan yang ditanganinya. Sayfudin mengaku ini sebagai insiden tak terduga diluar prediksi standard teknis pekerjaan yang sudah direncanakan sebelumnya. Pekerjaan TPT sisi timur sendiri sepanjang 100 meter dan posisi barat 75 meter, dimana progres posisi timur sudah hampir 60 meter.
Sementara itu, Effendi sebagai Kepala Desa Klepek saat dihubungi media ini membenarkan jika terjadi insiden kecelakaan kerja siang tadi.
“Menurut salah satu perangkat saya begitu, tapi alhamdulilah ketiganya selamat, kami berharap penerapan K3 benar-benar dilakukan agar semuanya berjalan lancar,” harap Kepala Desa ini.
Seperti diketahui, Bendung DAM Klepek adalah Daerah Irigasi Pacal yang menjadi Kewenangan Pusat sehingga pekerjaan proyek yang rencananya dikerjakan dalam 4 tahap (multiyears) ini dibiayai oleh APBN. Untuk tahap I Rehabilitasi Bendung, tender dengan Pagu 10 M dan Harga Negoisasi 6,9 M dimenangkan oleh PT Hasta Prajatama yang berasal dari Sidoarjo, Jawa Timur. (cipt/red)