Kabar Pasti
  • Home
  • Peristiwa
  • Politik & Kebijakan
  • Hukum & Pemerintahan
  • Pendidikan & Kesehatan
  • Desa & Budaya
  • Kolom
    • Olahraga & Hiburan
    • Ekonomi & Wisata
    • Lensa Pasti
    • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Peristiwa
  • Politik & Kebijakan
  • Hukum & Pemerintahan
  • Pendidikan & Kesehatan
  • Desa & Budaya
  • Kolom
    • Olahraga & Hiburan
    • Ekonomi & Wisata
    • Lensa Pasti
    • Video
No Result
View All Result
Kabar Pasti
No Result
View All Result
Home Peristiwa

Gunakan Masker dan Tetap Berjualan Meski Hanya 3 Jam Di Tengah Pandemi COVID-19

Meskipun hanya 3 (tiga) jam berjualan yang terpenting dapat hasil dan bisa digunakan untuk biaya hidup keluarga, kata Siti Asiyah.

Wednesday, 8 April 2020 - 23: 59
Gunakan Masker dan Tetap Berjualan Meski Hanya 3 Jam Di Tengah Pandemi COVID-19

Siti Asiyah dan Sumadi ketika berada di lapak Jalan Bojonegoro - Babad, Desa Tikusan Kecamatan Kapas. Foto: dok. Redaksi

BOJONEGORO – Di tengah maraknya pandemi Corona Virus Disease (COVID-19) serta adanya arahan Pemerintah untuk tetap di rumah saja, menjaga diri dan keluarga agar tetap sehat, serta pembatasan waktu pada pelaku usaha, ternyata tak menyurutkan semangat bagi masyarakat yang memang hanya mengandalkan hidupnya dari berdagang.

Siti Asiyah dan suami contohnya, seorang warga Desa Tikusan Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro Jawa Timur, mengaku tetap berjualan di tengah-tengah maraknya wabah Virus Corona, sebab aktivitas tersebut sebagai penopang keseharian hidup bersama keluarganya.

Saat awak media ini bertandang di lapak milik Siti Asiyah dan Sumadi di jalan Raya Bojonegoro – Babad, Rabu 8/04/2020 pukul 19.35 WIB, disana juga disediakan tempat cuci tangan dan sabun, dan menggunakan masker. Jadwal atau waktu berjualannya juga berubah, dari informasi yang didapat, hal tersebut dilakukan sebagai wujud mematuhi anjuran pemerintah guna mencegah penyebaran Virus Corona yang semakin hari kondisinya sangat mengkhawatirkan.

Baca Juga

Bus Pariwisata di Mojokerto Kecelakaan Tunggal, 13 Orang Meninggal

Petani Pesanggem Resah, LMDH Wono Makmur Koordinir Pungutan Kontribusi Perhutani

Pelanggan atau pembeli yang terbiasa datang malam hari, akhir-akhir ini juga telah mengerti waktu jualan dimajukan. “Biasane kulo bikak milai jam setengah songo dalu ngantos telas sakniki maju milai sonten sampun bikak (biasanya saya mulai jualan jam 20.30 sampai dagangan habis, sekarang mulai sore sudah buka),” ucap Siti Asiyah.

Menurutnya, dua pekan terakhir ini dirinya berjualan mulai jam 17.00 WIB sampai jam 20.30 WIB, sesuai himbauan dari Gugus Tugas Desa yang setiap hari berpatrololi, dan setiap pukul 21.00 WIB meminta segera mengakhiri aktivitas agar tidak terjadi kerumunan masa (social distancing).

Diungkapkan, memang selama ini para pelanggan atau pembeli yang datang di lapaknya tak hanya sekedar membeli srabi dan ketan, namun juga menikmati wedang kopi, wedang jahe dan teh panas bahkan juga tempe goreng panas. Sehingga saat itulah mereka sering berkumpul dan berkerumun. Sejak muncul wabah Covid, omset yang diperoleh dari bejualan menurun secara drastis, namun belakangan ini terbilang sudan lumayan mencapai 50 persen dari biasanya.

“Kalau dulu biasanya kami bisa bikin srabi menghabiskan tepung 8 kilo gram, sekarang hanya 4 kilo gram, itupun tidak habis masih menyisakan beberapa bungkus,” katanya.

Siti Asiyah dan Sumadi setiap hari berdagang srabi, ketan juga ada tempe goreng, yang disajikan panas sesuai permintaan pelanggan. Menghadapi bencana wabah Virus Corona, dirinya hanya bisa pasrah dan mengandalkan kemampuan berdagang walau dengan waktu yang sangat terbatas. “Meskipun hanya sekitar tiga jam berjualan, ternyata masih ada pembeli yang datang, kadang ada yang dimakan di tempat dan tak sedikit juga yang minta dibungkus”.

Pasrah dan entah sampai kapan badai Virus Corona ini berakhir, semoga warga di Bojonegoro tidak ada yang terjangkit dan terhindar dari Covid-19 yang membahayakan itu, sehingga kehidupan dan perekonomian kembali seperti dulu, sebab semuanya pasti merasakan dampak seperti ini. Oleh karenanya, dengan segala keterbatasan dan kemampuan Siti Asiyah bersama Sumadi tetap berjualan meskipun hanya dalam waktu yang singkat, baginya yang terpenting memperoleh hasil dan bisa digunakan sebagai biaya hidup sehari-hari bersama keluarga, pungkasnya. (Cipt/red)

SendShareTweet

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak

© 2022 Kabarpasti.com

No Result
View All Result
  • Home
  • Peristiwa
  • Politik & Kebijakan
  • Hukum & Pemerintahan
  • Pendidikan & Kesehatan
  • Desa & Budaya
  • Olahraga & Hiburan
  • Ekonomi & Wisata
  • Kolom

© 2022 Kabarpasti.com

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist