Kabar Pasti
  • Home
  • Peristiwa
  • Politik & Kebijakan
  • Hukum & Pemerintahan
  • Pendidikan & Kesehatan
  • Desa & Budaya
  • Kolom
    • Olahraga & Hiburan
    • Ekonomi & Wisata
    • Lensa Pasti
    • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Peristiwa
  • Politik & Kebijakan
  • Hukum & Pemerintahan
  • Pendidikan & Kesehatan
  • Desa & Budaya
  • Kolom
    • Olahraga & Hiburan
    • Ekonomi & Wisata
    • Lensa Pasti
    • Video
No Result
View All Result
Kabar Pasti
No Result
View All Result
Home Politik & Kebijakan

Gagas 3 Step Hadapi Poverty Trap Imbas Pandemi Global

Sunday, 14 June 2020 - 15: 00
Gagas 3 Step Hadapi Poverty Trap Imbas Pandemi Global

Shaanti Shamdasani, Ketua Bidang Ekonomi DPP Partai NasDem yang juga CEO ASEAN International Advocacy and Consultancy. Foto: Net

JAKARTA– Pandemi Covid-19 menghancurkan ekonomi Indonesia yang selama ini telah dibangun dengan keringat dan kerja keras. Jika satu dekade terakhir Indonesia bekerja keras untuk keluar dari middle income economy trap, maka minimal satu dekade ke depan Indonesia harus bekerja lebih keras lagi untuk memastikan agar tidak masuk ke poverty trap.

Menurut Shanti R. Shamdasani Ketua Bidang Ekonomi DPP Partai NasDem yang juga CEO ASEAN International Advocacy and Consultancy mengatakan bahwa Covid-19 telah merusak banyak tatanan ekonomi dunia, contohnya permintaan minyak dan gas.

“Namun, Covid-19 juga telah memperlihatkan titik rentan ekonomi negara, yaitu supply chain management,” tukas Shanti.

Baca Juga

Bukan Soal Israel? Ini Penyebab FIFA Coret Indonesia Tuan Rumah Piala Dunia U-20

Taufik Basari: Perlu Pansus untuk Bongkar Transaksi Janggal Rp349 Triliun

Ditegaskan oleh Konsultan Hukum dan Pelaku Strategi Bisnis Internasional ini, ternyata selama ini banyak negara di dunia mendasarkan perkembangan ekonomi mereka atas fondasi yang lemah.

Konsultan beberapa pemerintahan di Asia ini menyatakan bahwa fenomena seperti itu sering dilihatnya di negara-negara yang pemerintahannya dijalankan berdasarkan barter of interest atau thank you government

“Biasanya pemimpin dipilih bukan berdasarkan pengalaman, visi dan kapabilitas, namun rekomendasi orang kuat,” jelas Shaanti.

Dijelaskan, Tim Peneliti United Nations (UN) mengungkapkan bahwa dampak pandemi Covid-19 bisa membuat 395 juta orang di dunia masuk dalam jurang kemiskinan ekstrim.

“Mereka hanya hidup kurang dari 1,9 dolar AS atau Rp 27.017 per harinya. Dengan begitu, total akan ada sekitar 1,12 miliar orang di seluruh dunia yang berada di bawah garis kemiskinan,” terang Shanti.

Menyimak fenomena tersebut, Shanti menawarkan tiga langkah yang harus diperhatikan pemerintah Indonesia agar bisa menghindari poverty trap.

Pertama, fokus ke competitive edge Indonesia, yaitu pertanian, populasi yang berumur di bawah 50 tahun (young population).

Kedua memperkuat weak spots, yaitu meningkatkan keterampilan memproduksi, belajar dari negara lain (international learning capacity). Jangan jadi katak dalam tempurung. Memperbaiki sistem logistik, agar dapat bersaing dengan harga dan lupakan global supply chain, fokus terhadap value supply chain creation.

Ketiga fokus terhadap investor attractiveness yaitu memperbaiki undang-undang yang tidak kondusif.

“Bila ini bisa dijalankan, mudah-mudahan kita bisa menghindari poverty trap yang sedang menghantui Indonesia,” pungkasnya.(partainasdem.id/Red)

SendShareTweet

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak

© 2022 Kabarpasti.com

No Result
View All Result
  • Home
  • Peristiwa
  • Politik & Kebijakan
  • Hukum & Pemerintahan
  • Pendidikan & Kesehatan
  • Desa & Budaya
  • Olahraga & Hiburan
  • Ekonomi & Wisata
  • Kolom

© 2022 Kabarpasti.com

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist