BOJONEGORO – Setelah yudisium Prodi Hukum dan Teknik, hari ini Universitas Bojonegoro (Unigoro) kembali menggelar yudisium untuk Sarjana S-1 Prodi Ekonomi Pembangunan di Hall Suyitno Lt 2 di kampus setempat, Sabtu (27/8/2022).
Nampak, SK Yudisium dibacakan oleh Saiful Anam, SE, MM selaku Ketua Prodi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi. Dimana terdapat 182 mahasiswa yang lulus dan berhak menyandang gelar Sarjana Ekonomi di tahun pendidikan 2021/2022 ini.
“Terus berjuang untuk meraih kesuksesan, bekali dirimu dengan kejujuran, disiplin, konsisten gigih,” harap Dr Tri Astuti Handayani, Rektor Unigoro.
Pihaknya mengingatkan kepada semua peserta yudisium untuk tetap menjadi pribadi yang menyenangkan. Saat saat memasuki dunia kerja, Dr. Tri Astuti Handayani mengingatkan pentingnya servis orientation dimanapun bekerja.
“Jangan lupa tetap menjaga nama baik almamater Universitas Bojonegoro,” harap perempuan ini.
Adapun dari 182 mahasiswa yang dinyatakan lulus dalam agenda yudisium ini terdapat 3 lulusan dengan IPK tertinggi sebagai Lulusan Terbaik, yakni Mirda Nur Afifah dengan IPK 3, 62, Ronggo Tohjoyo dengan IPK 3,61 dan M Mustholihul Fuad dengan IPK 3,59.
Sementara itu, Dekan Fakultas Ekonomi, Hartiningsih Astutik mengingatkan kepada semua lulusan bahwa mereka semua segera bersama masyarakat dan memulai titik nol di fase berikutnya.
“Beradaptasilah dengan baik pada semua kondisi karena dunia yang terus berubah, jadilah pribadi-pribadi yang tangguh,” pesan Dekan Fakultas Ekonomi ini.
Berbagai kejutan muncul di agenda bahagia ini, mulai Rektor yang di daulat mendadak untuk bernyanyi hingga adanya amplop di bawah tempat duduk peserta yudisium sebelum nominator lulusan terbaik dibacakan yang berisi joke-joke dan pesan untuk masing-masing lulusan kedepan.
Mengakhiri yudisium, Dr Arif Januwarso sebagai Ketua Yayasan Suyitno Bojonegoro mengisi pesan hingga motivasi terhadap seluruh lulusan dalam mewujudkan mimpi-mimpi mereka.
“Mimpi meski kita tulis, bikinlah dream book dan segera contreng saat sudah berhasil,” kata Doktor ini meyakinkan peserta.
Namun menurutnya mimpi harus lah rasional dan terukur, membuat skala prioritas dari mimpi juga menjadi penting agar rencana detail merealisasikannya lebih jelas. Semua harus dilandasi rasa percaya diri yang tinggi, lakukan evaluasi secara berkala untuk membenahi hal mana yang perlu dibenahi.
“Abaikan kata dan pikiran negatif, tetaplah fokus dan terus berdoa agar mimpi-mimpi kalian segera terealisasi,” pungkas alumni Universitas Brawijaya ini. (cipt/red)