BOJONEGORO – Sebanyak 7 (tujuh) Organisasi Perangkat Daerah Pemkab Bojonegoro meraih nilai sempurna program Smart City. Torehan prestasi ini tersampaikan dalam fasilitasi tinjau lapangan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI terkait Evaluasi Smart City secara daring di Gedung PIP ruang Command Center, Rabu (9/6/2021)
Dikutip dari laman bojonegorokab.go.id, penyampaian kinerja Kabupaten Bojonegoro dilakukan oleh Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Bojonegoro, Nur Sujito dan laporan evaluasi disampaikan Pembimbing Smart City Hari Kusdaryanto bersama Tim Kementerian Kominfo RI.
Tujuh OPD lokasi evaluasi Smart City yakni Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinkominfo), Badan Pendapatan Daerah (Bappeda), Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), RSUD Sosodoro Djatikoesoemo, Dinas PKP Cipta Karya, Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro, serta Dinas Lingkungan Hidup.
Kabupaten Bojonegoro terpilih dalam Program Gerakan Menuju 100 Smart City se-Indonesia. Salah satu program prioritas Bojonegoro Green and Smart City tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bojonegoro 2018 – 2023.
Masih dari web resmi Pemkab Bojonegoro ini, Hari Kusdayanto dalam evaluasi mengatakan bahwa Kabupaten Bojonegoro dinilai sudah siap dalam pelaporannya.
“Mohon dipertahankan termasuk dokumen-dokumen buktinya. Tahun lalu nilainya sempurna. Saya yakin November nanti ada perkembangan,” pintanya.
Untuk dikembangkan, evaluasi hasil elemen Kebijakan Smart City Kabupaten Bojonegoro tahun 2020 meraih skor 4, sedang elemen kelembagaan Smart City meraih skor 3,95.
Nilai 6 dimensi Smart City di Bojonegoro, Smart Government memperoleh skor 3,17, Smart Economy 2,33, Smart Living 3,26, Smart Branding 3,44, Smart Society 3,3 dan Smart Environment memperoleh skor 3,4.
Sementara itu, Nur Sujito sebagai Kepala Dinkominfo Bojonegoro menuturkan jika lima persen anggaran APBD di tahun 2020 digunakan untuk penguatan SDM TIK melalui kegiatan pelatihan, pembangunan videotron, revitalisasi pasar tradisional, perbaikan 3.704 unit rumah tidak layak huni, pembangunan Jembatan Luwehaji – Blora. Juga implementasi Kartu Petani Mandiri, kepesertaan Program Jamkesnas, beasiswa perguruan tinggi, implementasi sistem informasi desa (SID) dan berbagai sistem informasi pelayanan.
“Saat ini kita sudah memiliki 6 videotron. Untuk smart living, target 2021 sebanyak 3.915 unit RTLH diperbaiki, penuntasan 190,67 km jalan cor dan penurunan presentase bayi dua tahun stunting,” terangnya.
Sedangkan target 2021 untuk smart society yakni peningkatan angka partisipan murni wajib belajar, 2.470 mahasiswa penerima beasiswa, pelatihan 500 orang SDM TI dengan sasaran operator desa dan kecamatan, bansos anak yatim dan terlantar non panti sebanyak 7.288 orang dan bansos asistensi penyandang disabilitas sebanyak 200 orang. (bojonegorokab.go.id/red)