BOJONEGORO – Edukasi melalui Workshop bertema “Penguatan Kapasitas Insan Media dalam Mendukung Kota Tanggap Ancaman Narkoba” diberikan oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Tuban kepada institusi media, bertempat di Aston Hotel Bojonegoro, Jum’at (26/5/2022).
Workshop dimaksudkan dalam upaya Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) di Kabupaten Bojonegoro dengan narasumber Made Arjana, Kepala BNNK Tuban, Budi Irawanto, Wakil Bupati Bojonegoro dan Dr. Roro Dwi Umi Badriah, Konselor, Praktisi dan Dosen Universitas Mahadewa dan Sujatmiko, Pemimpin Redaksi damarinfo.com.
Secara umum, Made Arjana selaku Kepala BNNK Tuban memaparkan bahaya ancaman narkoba, penyebab hingga akibat bagi penggunanya.
“Kami berharap di Bojonegoro segera melakukan aksi nyata dalam mencegah ancaman bahaya narkoba yang didukung oleh semua institusi baik ekskutif maupun legislatif,” harap pria asli Bali ini.
Sementara itu, Budi Irawanto mengungkapkan jika BNN di Bojonegoro mendesak untuk segera terbentuk karena meningkatnya kasus narkoba yang terus meluas.
“Karena belum terbentuk BNN Kabupaten, kita ingin Satlak Narkoba yang ada bisa terus optimal untuk sosialisasi pencegahan kasus ini,” harapnya.
Menurutnya, kegiatan ini perlu didorong dan disosialisasikan pada sekolah-sekolah bahkan kampus yang ada di Bojonegoro agar mereka memahami bahayanya narkoba. Mas Wawan, akrab disapa melihat masih belum optimal lembaga dilingkup pemerintah daerah yang fokus dan masif melakukan kegiatan ini.
“Kami berharap dukungan semua elemen masyarakat untuk terus berkampanye terhadap ancaman bahaya narkoba bagi generasi muda,” tandasnya.
Sujatmiko mewakili media sekaligus narasumber berharap besarnya anggaran yang dimiliki oleh Kabupaten Bojonegoro dapat segera membentuk institusi BNN Kabupaten.
“Terkini, dari 469 napi di Lapas Bojonegoro, setidaknya ada sekitar 219 kasus terkait narkoba,” kata pria ini
Sementara itu Dr. Dwi Umi Badriah mengupas strategi Pemberdayaan Masyarakat dalam P4GN di Lingkungan Insan Media.
“Insan media adalah pribadi-pribadi intelektual yang harus memahami jati dirinya sehingga mampu memberikan edukasi dan menyampaikan pesan positif kepada masyarakat terhadap ancaman narkoba,” terang doktor perempuan ini.
Menurutnya, insan media sebagai role model dapat terus mendukung mewujudkan kota tanggap narkoba melalui tulisan media yang dimiliki. Roro Ningrum, sapaan wanita ini juga mengupas soal menjaga kesehatan mental insan media agar mereka sehat lahir batin, bahagia, kreatif dan inovatif dalam seluruh aktivitasnya.
“Semoga Bojonegoro bisa bersinar, bersih dari narkoba,” ajaknya.
Nampak, kegiatan penguatan kapasitas insan media dalam mendukung kota tanggap ancaman narkoba ini diikuti puluhan institusi perserikatan media, media televisi, online, cetak hingga radio, baik nasional maupun wilayah kabupaten.(BK/red)