BOJONEGORO – Padi sudah nampak menghijau dan beranak, sebentar lagi komoditi andalan petani di Bojonegoro ini akan segera berbuah di musim tanam pertama ini. Semua penduduk yang berpencaharian petani terus disibukkan dengan aktifitas penyemprotan, baik perangsang buah hingga pencegahan berbagai hama penyakit padi dimasa ini.
Sebagai wujud kepedulian nyata mendorong kemajuan pertanian diwilayahnya, salah satu anggota DPRD Bojonegoro, Ahmad Suyono terus memberikan semangat, pembinaan bahkan turun ke sawah bareng petani agar produktivitas hasil pertanian terus meningkat.
Seperti yang dilakukan hari ini, di Desa Ngadiluhur, Kecamatan Balen, Kabupaten Bojonegoro yang melakukan penyemprotan bareng petani dengan insektisida yang telah disiapkan untuk mencegah berbagai hama tanaman padi menjelang waktu berbuah.
“Kita sengaja turun sawah untuk memberikan sedikit obat-obatan dan sedikit wawasan pada petani dalam penyemprotan hama, agar lebih intensif dan maksimal hasilnya,” terang Ahmad Suyono, Selasa (26/1/2021).
Menurut anggota Fraksi Partai NasDem Bojonegoro ini, bersama dua Kelompok Tani yakni Sri Rejeki I dan II desa setempat guna penyemprotan pencegahan hama potong leher. Ahmad Suyono juga berkesempatan menampung aspirasi masyarakat setempat dalam usaha memberantas hama Tikus yang masih terus menghantui warga petani.
“Dulur-dulur petani disini sangat butuh kehadiran Pemerintah Daerah, khususnya dalam penanganan hama Tikus,” ungkapnya.
Sementara itu, H. Kardi Ketua Kelompok Tani Sri Rejeki berharap pemerintah daerah serius mengurus permasalahan petani yang terus saja ada ini.
“Masalah petani terus saja ada, mulai dari hama tikus, kelangkaan pupuk juga berbagai penyakit padi seperti potong leher, kami berharap pemerintah serius menangani semua permasalahan,” tutur pria ini.
Nampak dari pantauan media ini, kepedulian anggota DPRD Bojonegoro ini dilakukan kepada warga tani yang rela turun kesawah melakukan penyemprotan bareng petani. Politisi ini berharap agar petani terus bersemangat dengan produktivitas pertanian yang meningkat meski dimasa sulit pandemi Covid-19. (why)