BOJONEGORO – Ratusan pedagang yang beraktivitas di sejumlah pasar wilayah Kabupaten Bojonegoro Jawa Timur, telah dilakukan Rapid Test, diantaranya berlokasi di Pasar Kota Bojonegoro, Banjarejo, dan Dander.
Rapid Test dilakukan guna mendeteksi dini penyebaran Corona Virus Disease (COVID-19), menyusul beberapa kejadian yang menimpa beberapa pedagang pasar yang terindikasi terpapar virus corona dan telah meninggal dunia.
Juru bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten, Masirin SSTP MM mengatakan hingga saat ini petugas medis Dinas Kesehatan telah melakukan rapid test terhadap pedagang di 3 pasar tradisional tersebut.
Baca Juga : https://kabarpasti.com/polres-bojonegoro-kawal-rapid-test-pedagang-di-pasar-banjarejo-dan-dander/
Disebutkan Masirin, di pasar Kota Bojonegoro ada sebanyak 269 orang hasilnya 86 orang reaktif positif, 75 warga Bojonegoro, dan 11 orang warga Tuban. Sementara Rapid test di Pasar Banjarejo dilakukan pada 99 orang, reaktif positif sebanyak 25 orang dengan19 orang warga Bojonegoro dan 6 orang warga Tuban.
Selanjutnya, Rapid test di pasar Dander sebanyak 201 orang, hasil reaktif positif sejumlah 57 orang. Pada kegiatan Sabtu (9/05/2020) dini hari tersebut tim medis Gugus Tugas Kabupaten mendapat pengawalan personel Polres Bojonegoro.
Sementara itu, Sekda Kabupaten Bojonegoro, Dra Nurul Azizah mengatakan bahwa Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 kembali melakukan Rapid Test terhadap para pedagang sayur dan pedagang rengkek. Rencana awal dilakukan di pasar Banjarejo, namun hanya diperoleh sedikit pedagang karena banyak yang menghindar, sehingga dialihkan ke pasar Dander.
Berita Terkait : https://kabarpasti.com/rapid-test-reaktif-5-warga-di-wilayah-sukosewu-di-evakuasi/
“Saat di pasar Dander antusias pedagang sangat baik, ada pedagang sayur, rengkek dan pedagang pasar lainnya ketika dilakukan Rapid Test. Para pedagang disini sangat sadar apa kegunaan Rapid Test,” jelasnya.
Menurut Sekda, Rapid Test sebagai deteksi dini dalam penanganan Covid-19. Kegiatan ini tetap berkelanjutan sesuai dengan jadwal dari Dinas Kesehatan Bojonegoro.(Cipt/red)