Kabar Pasti
  • Home
  • Peristiwa
  • Politik & Kebijakan
  • Hukum & Pemerintahan
  • Pendidikan & Kesehatan
  • Desa & Budaya
  • Kolom
    • Olahraga & Hiburan
    • Ekonomi & Wisata
    • Lensa Pasti
    • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Peristiwa
  • Politik & Kebijakan
  • Hukum & Pemerintahan
  • Pendidikan & Kesehatan
  • Desa & Budaya
  • Kolom
    • Olahraga & Hiburan
    • Ekonomi & Wisata
    • Lensa Pasti
    • Video
No Result
View All Result
Kabar Pasti
No Result
View All Result
Home Politik & Kebijakan

Defisit 2,4 Triliun, KUA-PPAS APBD Tahun 2020 Disepakati

Saturday, 9 November 2019 - 06: 43
Lasuri : Kementerian ESDM Pastikan DBH Migas Bojonegoro 2020 Tak Berkurang

Lasuri salah satu Anggota Badan Anggaran DPRD Bojonegoro. Foto : Dok. Redaksi

BOJONEGORO – Nota kesepakatan Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) APBD tahun 2020 ditandatangani pada Jum’at (8/10/2019) malam di ruang Paripurna DPRD Bojonegoro.

Seperti berita sebelumnya Pembahasan KUA-PPAS ini sebelumnya sempat tertunda, karena Badan Anggaran Legislatif menilai banyak OPD yang tidak menjalankan komitmen kesepakatan awal antara Tim Anggaran dan Banggar. Disamping ada 7 dari 12 OPD yang tidak hadir.

Awalnya dalam draft KUA-PPAS APBD Bojonegoro 2020 yang diserahkan oleh Ketua Tim Anggaran Pemkab Bojonegoro menyebutkan jumlah total pendapatan yang direncanakan adalah Rp. 4,083 Triliun, total belanja Pemkab senesar Rp. 5,985 Triliun. Sehingga terjadi defisit sebesar Rp. 1,9 Triliun.

Baca Juga

Sejumlah Bansos 2023 Dihapus, Fraksi NasDem Minta Dipertimbangkan Matang

Raker di Wonosalam, KSK Tetapkan Kriteria Calon Bupati Bojonegoro 2024

Setelah pembahasan yang begitu lama dan adanya pergeseran rencana anggaran dibeberapa OPD, maka hasil akhir plafon pendapatan tetap pada angka 4,083 Triliun, namun belanja daerah mengalami kenaikan dengan besaran angka 6,4 Triliun. Sehingga terjadi defisit yang semakin besar hingga 2, 4 Triliun.

Lasuri salah satu anggota Banggar Legislatif menjelaskan bahwa defisit yang terjadi akan ditutup silpa tahun 2019.

“Ya, saya kira Pemkab sudah bisa mengukur kekuatan APBD 2019 akan terserap berapa persen di akhir tahun,”jelas politisi PAN ini.

Menurut laporan terkini Pemkab Bojonegoro, per tanggal 8 November 2019, progress penyerapan pada semua OPD baru mencapai 33 persen. Ditambah akhir tahun yang jelas sudah sangat limit.

Masih menurut Lasuri, karena kondisi serapan itu, tentu sudah bisa di prediksi bahkan dipastikan jika Silpa tahun 2019 bisa mencapai angka 3 Triliun dari kekuatan APBD Bojonegoro yang sebesar 7,1 Triliun.

Bahkan berdasar laporan Pemkab Bojonegoro sendiri ada beberapa pekerjaan APBD 2019 yg tidak bisa di laksanakan, bahkan ada pekerjaan yang sudah di kerjakan tapi tidak bisa di selesaiakan.

“Harapan kita di tahun 2020 agar direncanakan yang lebih matang lagi, sehingga pekerjaan-pekerjaan di semua OPD tidak lagi terjadi overload Silpa yang sangat besar,”pungkasnya.(Kust)

SendShareTweet

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak

© 2022 Kabarpasti.com

No Result
View All Result
  • Home
  • Peristiwa
  • Politik & Kebijakan
  • Hukum & Pemerintahan
  • Pendidikan & Kesehatan
  • Desa & Budaya
  • Olahraga & Hiburan
  • Ekonomi & Wisata
  • Kolom

© 2022 Kabarpasti.com

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist